"PR besar kami berikutnya, setelah kemarin vaksinasi massal untuk pelayan publik, ASN, beserta beberapa instansi vertikal di DIY. Maka, rencana kami selanjutnya untuk pendidik atau guru. Sebab memang tenaga pendidik ini disiapkan dalam rangka bulan Juli, di mana tatap muka untuk pendidikan sudah akan dimulai," tuturnya.
Disinggung mengenai kerumunan, Pembajun menyebut pihaknya terus mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal yang telah dilakukan. Penyediaan tempat dan kesadaran bagi para penerima vaksin yang datang itu menjadi penting.
Dirut RSUP dr Sardjito, Rukmono Siswishanto menyampaikan bahwa memang kerumunan saat vaksinasi massal tidak bisa dihindarkan. Namun memang usaha guna mengurai kerumunan itu terus dilakukan oleh semua pihak.
"Kalau kerumunan itu memang sudah menjadi standar ya di dalam setiap pelaksanaan kegiatan massal. Kuncinya ada di waktu pendaftaran. Pendaftaran sudah kita atur nanti dia harus datang jam berapa. Ini yang terpenting," tegas Rukmono.
Baca Juga:Disdikpora DIY Tunjuk 10 Sekolah Uji Coba KBM Tatap Muka, Ini Daftarnya
Rukmono menyatakan pentingnya peran semua pihak dalam melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 ini. Salah satu cara yang sedang dilakukan yakni vaksinasi secara massal bagi kelompok-kelompok sasaran penerima.
"Kita hitung, kalau kita harus memvaksinasi 3,1 juta orang di DIY. Itu per harinya – tiap hari – tanpa hari libur, harus 6.666 orang yang melakukan vaksinasi. Dan itu mustahil kalau kita tidak rame-rame keroyok [vaksinasi massal] ini. Kita di Jogja sudah sepakat bahwa DIY ingin menjadi provinsi pertama yang masyarakatnya 100 persen divaksinasi," tandasnya.