SuaraJogja.id - Bom bunuh diri meledak di Gereja Katedral Makassar saat jemaat tengah mengikuti ibadah pada Minggu (28/3/2021) pagi. Diduga, ledakan tersebut dipicu oleh bom bunuh diri yang dilakukan dua orang tak dikenal. Beruntung tidak ada korban jiwa kecuali dari pelaku akibat tindakan tersebut.
Peristiwa ledakan di Gereja Katredal Makassar tersebut menimbulkan duka di hati masyarakat Indonesia, terutama yang mencintai kedamaain. Banyak yang mengutuk keras tindakan tidak bertanggung jawab tersebut. Beberapa tokoh juga menyampaikan rasa belasungkawanya atas peristiwa yang tak terduga.
Politikus Fadli Zon dalam cuitannya menyampaikan bahwa dirinya ikut mengutuk perbuatan tersebut. Ia menegaskan agar dalang dari tindakan diduga bom bunuh diri tersebut agar segera dicari, begitu juga dengan pembuat skenarionya. Islam menolak kekeran terlebih perusakan rumah ibadah.
"Saya ikut mengutuk 'bom bunuh diri' di depan Gereja Kathedral sehingga jatuh korban. Harus segera dicari dalang dan pembuat skenarionya. Islam menolak kekerasan apalagi merusak rumah ibadah. Saya heran masih ada aja 'teroris', padahal anggaran pemberantasan teroris sudah sangat besar," tulis Fadli dalam cuitannya.
Baca Juga:Pasca Bom di Makassar, Gereja hingga Markas Polisi di Jakarta Dijaga Ketat
Mengaku mengutuk tindakan yang tak patut dicontoh tersebut, Fadli Zon juga dibuat heran lantaran aksi teroris masih terjadi di Indonesia. Padahal menurutnya, anggaran untuk pemberantasan teroris di Indonesia sudah cukup besar. Serangan terhadap rumah ibadah sendiri bukan yang pertama kalinya terjadi.
Cuitan Fadli Zon mengenai peristiwa pengeboman di halaman Gereja Katedral Makassar tersebut sudah disukai lebih dari 600 orang. Selain itu, ada seratus lebih yang ikut membagikan ulang. Tidak sedikit juga komentar yang ditinggalkan warganet.
"Ga perlu Heran !!! Itu Program Pamungkas bila terbongkar Bobrok nya. HRS membawa dampak Memancing Pemain Senyap perusak Indonesia Yang berlindung di balik Pancasila," tulis akun @khoirula****.
"cc @prabowo: mohon dana pertahanan dialokasikan untuk pengangan teroris dan deradikaliasi yang berasal dari mulut penuh kebencian terhadap pemerintah, jangan lagi kasih dukungan buat ormas radikal seperti FPI dan partai-partai inang radikalist juga," komentar akun @balad**.
"Dalang selalu membelakangi penonton, sekalinya ngadep ketutup sama meja dan wayangnya, mboknya jangan dalang yang dikambingkan hitam wkwkw," tanggapan akun @demithbun****.
Baca Juga:Setelah Gereja Katedral Makassar Dibom, Polisi Jatim Makin Waspada
Sementara akun @Cobain******** mengatakan, "Wakwaw saya juga heran Pak padahal sebelumnya marak berita penangkapan terduga teroris lah ini malah ada Bom."