Robohkan PKKH, UGM Bangun Pusat Kreativitas

Gedung-gedung yang saling terintegrasi dalam satu kawasan tersebut akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Beragam fasilitas bisa dinikmati semua kalangan masyarakat.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 29 Maret 2021 | 16:58 WIB
Robohkan PKKH, UGM Bangun Pusat Kreativitas
Rektor UGM Panut Mulyono memperlihatkan maket pembangunan gedung kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (29/3/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - UGM akan merobohkan sejumlah bangunan di sisi barat kampus, termasuk gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH). Kawasan seluas 4 hektare tersebut akan diubah menjadi pusat kreativitas masyarakat.

"Sekarang sudah dipasang seng semuanya dan akan dirobohkan, sudah kita dokumentasikan juga," ujar Rektor UGM Panut Mulyono usai memperlihatkan maket pembangunan gedung kepada Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (29/3/2021).

Pembangunan pusat kreativitas tersebut rencananya akan dimulai tahun ini selama beberapa tahun ke depan. Dari 4 ha lahan, 60 persennya nanti akan dibangun beberapa gedung.

Gedung-gedung yang saling terintegrasi dalam satu kawasan tersebut akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, mulai dari kewirausahaan, kepemimpinan, kuliner, olahraga, hingga kebudayaan. Beragam fasilitas bisa dinikmati semua kalangan masyarakat, tidak hanya civitas akademika UGM.

Baca Juga:Sempat Dicibir Jadi Gelandangan, Pria Ini Sukses Dapat Beasiswa Tembus UGM

"Sekarang penyempurnaan desain untuk nantinya bisa dilelang [pembangunannya], pembangunan multiyears dibangun mulai tahun ini" jelasnya.

Panut berharap, berdirinya pusat kreativitas tersebut akan menambah satu bangunana ikonik yang ada di DIY. Semua masyarakat dan pelaku usaha bisa berkumpul dan bertemu di kawasan yang diarsitekturi dosen UGM tersebut.

"Kawasan itu nantinya diharapkan jadi melting pot banyak orang," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengungkapkan, kawasan tersebut diharapkan terintegrasi untuk banyak kegiatan masyarakat, termasuk kegiatan akademik bagi para pelajar dan mahasiswa.

"Jadi mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi bisa sambil berdiskusi dengan dosen di kawasan itu," imbuhnya.

Baca Juga:Pemerintah Larang Mudik Lebaran, Sri Sultan: Tapi Apa Betul Mereka Taat?

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini