Ibadah Paskah di Gereja Kotabaru Dijaga Ketat, Tambahan Personel Disiagakan

Pascatragedi bom Gereja Katedral Makassar, pengamanan ditimgkatkan. Jika sebelumnya dibantu Polsek Gondokusuman saja, kini ada tambahan personel dari Polda DIY.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 02 April 2021 | 19:50 WIB
Ibadah Paskah di Gereja Kotabaru Dijaga Ketat, Tambahan Personel Disiagakan
Suasana misa Jumat Agung di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Jumat (2/4/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pelaksanaan ibadah Jumat Agung dalam rangkaian perayaan Paskah di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta berlangsung dengan penjagaan ketat. Umat yang datang langsung ke gereja pun sudah dibatasi setiap sesinya.

Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id, sejumlah personel anggota TNI dan Polri tampak berjaga-jaga di sekitar wilayah gereja. Beberapa akses di sekitar gereja juga tidak luput dari penjagaan.

Penutupan akses masuk hingga mendekat ke lingkungan gereja juga dilakukan guna mengantisipasi orang yang tidak berkepentingan membuat hal yang tidak diinginkan.

Wakil Ketua Dewan Paroki Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru Antonius Danarta Adiputra mengatakan bahwa hanya umat Paroki Kotabaru saja yang dipersilakan mengikuti misa di gereja. Pendataan umat pun sudah dilakukan oleh masing-masing lingkungan.

Baca Juga:Ignasius Jonan Bersyukur Bisa Jumat Agung di Gereja Katedral dengan Tenang

"Kita dari lingkungan sudah ada daftar. Setiap umat diberi girik masing-masing dan harus membawa dari rumah," kata Danarta saat ditemui awak media, Jumat (2/4/2021).

Nantinya di dalam gereja pun, untuk setiap umat, penempatan ruang serta kursi masing-masing sudah disiapkan dan diatur. Setidaknya ada 6 ruangan di gereja yang dipakai untuk ibadah kali ini.

Danarta menyebutkan, di masa pandemi Covid-19, hanya sebanyak 350 umat saja yang dipersilakan mengikuti misa di gereja setiap sesinya, berbanding jauh dari sebelum ada pandemi, yang bisa mencapai 1.000 umat lebih.

"Kita sudah atur pakai girik. Pendataan sudah dilakukan sebelumnya, kalau yang pekan suci ini sudah dua minggu lalu digarap oleh masing-masing lingkungan. Jadi umat mengajukan, kita pasrahkan ke lingkungan masing-masing," ujarnya.

Disampaikan Danarta bahwa memang tidak semua umat bisa mengikuti misa di gereja, khususnya di malam Paskah. Pasalnya saat malam Paskah atau hari Sabtu esok, misa hanya dibatasi dua kali saja.

Baca Juga:Penyekatan Wisatawan saat Libur Paskah di Puncak Bogor

"Apalagi di Sabtu ini kita hanya dua kali misa. Kita batasi perlingkungan hanya 25 umat saja, selain itu bisa ikut di misa Minggu pagi. Jadi memang di masa pandemi ini tidak semua bisa ikut di misa malam Paskah. Ya diharapkan bisa mengikuti secara online juga," terangnya.

Dijelaskan bahwa rangkaian perayaan ibadah Paskah sendiri sudah dimulai dari Rabu Abu lalu, disusul Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, serta malam Paskah di hari Sabtu esok dan Paskah pada Minggu.

"Rabu sore kemarin sudah ada misa, Kamis Putih kemarin dua kali misa. Jumat Agung ini ada 2 kali misa jam 14.00 WIB, 16.30 WIB dan 19.00 WIB. Besok Sabtu ada dua, jam 05.00 WIB dan 07.30 WIB dan Minggu ada 3 kali, jam 07.00 WIB, 09.30 WIB dan 16.30 WIB," jelasnya.

Ditanya antisipasi pascatragedi bom Gereja Katedral Makassar, diakui Danarta, dari segi pengamanan, memang terdapat peningkatan. Jika sebelumnya hanya dibantu Polsek Gondokusuman saja, kini ada tambahan personel dari Polda DIY serta jajaran Brimob.

"Setiap hari sterilisasi dari gegana jam antara 10-11 siang," ucapnya.

Sedangkan jumlah kehadiran, kata Danarta, tidak berpengaruh. Hal itu memang sudah menyesuaikan dengan pembatasan yang dilakukan semenjak pandemi Covid-19.

"Mungkin kalau sebelum pandemi ya sampai jalan sini. Bisa sebelum pandemi itu kalau trihari suci 2-3 ribu umat," tandasnya.

Senada, Kapolsek Gondokusuman Kompol Bonifasius Slamet menuturkan bahwa pengamanan dilakukan mulai dari ring dua di luar lingkungan gereja hingga ring satu yang ada di dalam gereja  guna memastikan pengamanan yang dilakukan secara berlapis itu memang aman.

"Sebelumnya gereja juga sudah sterilkan tempat ini. Kita juga periksa lagi tempat-tempat yang mencurigakan. Pengamanan kita di ring satu ada, ring dua dan juga sambil mengamati di pintu masuk. Kan masuknya sudah dengan girik. Yang penting umat dipermudah tapi aman gitu," kata Boni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini