SuaraJogja.id - Tim Densus 88, Jumat malam melakukan penangkapan terhadap seorang terduga teroris berinisial W (40) di Bantul.
Terduga teroris yang tinggal di kawasan Padukuhan Widoro, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul itu dikenal merupakan sosok yang peduli dengan keluarga. W juga kerap berkomunikasi dengan tetangga di sekitar rumahnya.
Adik ipar W, Titik Nur Solehah (30) menjelaskan, sosok W adalah kakak yang peduli dengan keluarga. Sering membantu saudara lainnya yang kesulitan.
"Pribadinya (W) biasa saja, sering tegur sapa dengan tetangga. Ngobrol biasa juga dengan orang sekitar. Selain itu dia baik, bahkan peduli dan biasa membantu keluarga saat susah sebisanya," jelas titik ditemui wartawan di Padukuhan Widoro RT 3, Jumat (2/4/2021).
Baca Juga:Terduga Teroris di Tuban Disebut Pernah Sebarkan Pesan Cara Merakit Bom
Ia mengatakan, jika terduga W membuka usaha soto di dekat sawah yang tidak jauh dari rumahnya. Namun sudah dua bulan lamanya usaha tersebut berhenti.
"Dia dan istrinya jualan soto di dekat sawah. Jadi lokasinya bersebelahan dengan usaha mie ayam saya. Tapi setelah dua bulan lamanya tidak buka," kata Titik.
Ia menjelaskan kakak iparnya yang ditangkap Densus 88 membuat satu keluarga kaget. Bahkan istri W masih merasa shock saat wartawan mendatangi rumahnya.
"Kami sekeluarga kaget, padahal dia selalu baik dan tidak ada aktivitas yang membuat kami curiga. Istrinya yang mengetahui dia (W) ditangkap dan dilakukan penggeledahan di rumah kaget. Saat ini masih belum bisa ditemui, masih shock," katanya.
Terpisah, Ketua RT 3 Padukuhan Widoro, Syafii (41), mengaku sehari sebelum ditangkap, dirinya sempat bertemu W.
Baca Juga:Tertawakan Wasiat Penyerang Mabes Polri, Istri Ridho Slank: Teroris Baperan
"Kemarin (sebelum ditangkap) saya bertemu. Hanya saja saya juga kaget hari ini (Jumat) ada penangkapan itu. Saya diminta ikut menyaksikan penggeledahan di rumahnya," ujar Syafii.
Ia menuturkan bahwa selama tinggal di Padukuhan Widoro RT 3, W seperti warga lainnya. Memang W jarang hadir saat ada rapat RT, namun kegiatan lainnya biasa hadir.
"Dia jarang datang di rapat RT. Tapi pernah ikut ronda dan kebetulan dengan saya jaganya. Orangnya baik dan selama ini tidak ada hal yang mencurigakan," terang Syafii yang tinggal di utara rumah W ini.
Syafii menerangkan bahwa warganya yang lebih kurang sudah 20 tahun tinggal di Padukuhan Widoro itu diketahui pernah bekerja di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat. (LSM). W diketahui pernah bekerja di lembaga penyalur bantuan.
"Selain kerja di sana, dia juga berjualan soto di dekat rumahnya. Saya melihatnya dia sepert warga lain," jelas Syafii.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Anti Teror menggeledah rumah terduga teroris berinisial W di wilayah Widoro, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Jumat (2/4/2021).
Dari keterangan Ketua RT 3, Syafii yang diminta ikut menyaksikan penggeledahan ada sebanyak 14 boks yang dibawa tim Densus 88. Isinya bermacam-macam, mulai dari buku-buku, dan ada juga busur panah.
Dikonfirmasi terhadap adanya dugaan penangkapan teroris di wilayah Bantul, Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono tak mau berbicara banyak.
"Saya mendengar begitu, tapi saya tidak punya informasi apa-apa. Karena yang melaksanakan dari Densus 88," kata Wachyu melalui pesan singkat.