SuaraJogja.id - Penangkapan dan penggeledahan terduga teroris oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri berinisial DS (38) membuat khawatir istrinya. DS diamankan aparat di Pleret Bantul, dalam keadaan sakit.
Istri DS, FT (38) menjelaskan bahwa suaminya tengah menjalani pemulihan akibat sakit yang di derita.
"Suami saya itu baru sakit, kemarin sudah diperiksa dokter dan indikasinya karena asam lambung," jelas FT ditemui Suarajogja.id, Minggu (4/4/2021).
Ia mengatakan, sakit yang dialami suaminya sejak Desember 2020 lalu. Akibat sakit tersebut, DS tak bekerja hanya berdiam diri di rumah.
Baca Juga:Digeledah Densus 88, DK Terduga Teroris di Bantul Kerap Isi Khotbah Jumatan
"Dia tidak bekerja dan hanya di rumah, saat didatangi Intel dan aparat (di Pleret) saya khawatir dengan kondisinya. Karena sampai saat ini masih pemulihan," ujar FT.
DS, yang memiliki dua orang anak itu sebelumnya bekerja di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di Yogyakarta. Namun dirinya sudah keluar sekitar 7 bulan lalu.
"Dia bekerja di sana sebagai bendahara setelah itu dia resign. Saya tidak ingat alasan dirinya keluar. Selanjutnya hanya berada di rumah," ungkap FT.
Istri DS, menjelaskan suaminya adalah kepala keluarga yang sabar dan baik. Selain itu, DS merupakan pribadi yang lembut.
"Kepribadiannya sangat lembut, membunuh ular saat dia menangkap di rumah saja enggan. Saya kaget suami saya ditangkap karena ada dugaan ke situ (teroris)," ujar dia.
Baca Juga:Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Lagi di Bantul, Rumah Digeledah 4 Jam
DS diamankan pihak Densus 88 sekitar pukul 09.00 wib. Selanjutnya, aparat kembali melakukan pengembangan dan menggeledah rumah milik DS di Padukuhan Jomboran RT 6, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul pukul 12.30 wib.
Penggeledahan selesai sekitar pukul 14.00 wib. Sejumlah buku, busur panah, ketapel, kaset CD Sirah Nabawwiyah dibawa tim Densus 88.
"Ada juga seragam taekwondo anak saya, tapi saya bilang itu bukan punya suami saya, jadi tidak ikut dibawa. Selain itu ada golok buat memangkas dahan pohon, baru saya beli (dibawa)," terang dia.
Terpisah, Ketua RT 6, Agus Purnama (44) mengatakan, pihaknya tak menyangka salah seorang warganya diamankan karena diduga teroris. Padahal dirinya kerap berinteraksi dengan DS.
"Orangnya terbuka ngobrol apapun masuk, ke masjid juga sering dan dia aktif juga di kegiatan RT," ujar Agus.
Namun sejak sakit sekitar tiga bulan lalu pada Desember 2020, dirinya jarang aktif bersosialisasi.