Beruntung, Christine tinggal di kampung yang dihuni oleh orang-orang yang saling menghargai. Sehingga ia tak merasakan 'terusir', karena dicap sebagai pembawa virus korona.
"Pulang kerja ya saya langsung di rumah saja, tidak keluar-keluar. Jadi ya kadang sadar diri saja, saling menghormati," ungkap ibu muda yang belum lama melahirkan anaknya ini.
Christine punya alasan tersendiri bahkan merasa bangga dirinya terpanggil menjadi perawat. Di benaknya, perawat adalah profesi yang mengedepankan misi kemanusiaan.
"Seorang perawat merupakan profesi yang bermanfaat, memiliki intelegensi yang baik. Perawat mempunyai komunikasi yang baik ke semua pasien dan merupakan panggilan hati," ungkapnya.
Baca Juga:10 Rekomendasi Cafe Jogja dengan Nuansa Pemandangan Alam yang Indah
Seperti profesi lain pada umumnya, menjadi perawat ada tantangannya. Misalnya, beradaptasi di semua keadaan pasien yang mempunyai karakter berbeda-beda. Serta menjaga diri untuk memiliki daya tahan fisik yang baik, agar terhindar dari penyakit menular.
Semangat kuat dari pasien untuk sehat dan beraktivitas seperti sedia kala, faktanya menjadi api motivasi yang menyala bagi Christine.
"Itu yang memacu kami untuk semangat juga dalam membantu pemulihan," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Mahasiswi Jogja Palsukan Bukti Transfer, Klinik Kecantikan Rugi Rp15 Juta