"Setelah sekian bulan nanti dilihat lagi ada tidak efek samping dan kondisi lainnya atau tidak. Penelitian juga baru sebulanan lebih jadi kita belum bisa bilang. Nanti kita update lagi September," ungkapnya.
Ditambahkan Rusdy, memang terdapat beberapa syarat pasien menerima terapi stem cell. Selain sudah masuk dalam kategori berat, fungsi ginjal dan hati pasien masih harus berfungsi dengan baik.
"Tidak boleh punya riwayat kanker. Lalu Covid-19 derajat berat. Ringan sedang tidak kita masukkan. Tujuannya agar yang sudah berat tidak sampai masuk ke kritis," jelasnya.
Ketua Pokja Tim Stem Cell Covid-19 RSUP Dr Sardjito Samekto Wibowo berharap penelitian stem cell ini dapat berjalan dengan lancar. Dengan tentu dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Baca Juga:Update 16 April: Warga Indonesia Positif Covid-19 Capai 1.594.722 Orang
"Targetnya sampai bulan September akan melakukan studi penelitian ini. Mudah-mudahan semua lancar dan target terpenuhi," kata Samekto.
Nantinya hasil penelitian itu akan dikumpulkan untuk menjadi sampel uji dan dievaluasi. Untuk dilihat lagi berapa persen yang sembuh, tidak sembuh, meninggal dan tingkat keberhasilan, serta efek sampingnya dan sebagainya.
"Kita belum tahu hasilnya oleh karena ini suatu penelitian yang tertutup. Peneliti sendiri tidak tahu hasilnya, pasien juga tidak tahu dapat obat apa dan sebagainya. Nanti pada hasil penelitian nanti akan dikumpulkan dulu dan dievaluasi," tandasnya.