SuaraJogja.id - Dikenal sebagai DJ yang akrab dengan dunia malam, sosok Zahra Jasmine belakangan diketahui telah meneguhkan hatinya untuk hijrah mendalami agama Islam.
Zahra Jasmine melakoni profesi dunia hiburan dan DJ usai ditinggal suaminya yang meninggal karena kanker. Dia lantas sekolah DJ, sampai akhirnya sukses menjadi DJ kenamaan di dunia malam.
Uang yang diburu, tak lain demi anak semata wayang dari hasil pernikahannya serta untuk ibunya.
Soal seberapa parah hidupnya saat akrab dengan dunia malam, Zahra tersenyum. Di kepalanya dia masih ingat betul bagaimana dia selalu menghabiskan malam dengan dosa di sekelilingnya.
Baca Juga:Jalan Hijrah Eks Wakapolri, Berawal dari Bawahan Misi ke Jamaah Tabligh
“Pakaian terbuka semua, selalu minum alkohol sebelum perform. Dulu saya DJ bintang tamu, jadi bayarannya besar, biasanya dalam semalam perform dua jam,” kata dia bercerita lewat saluran Cinta Quran TV seperti dilansir dari Hops.id.
Bukan hanya satu dan dua klub malam saja. Selama menjadi DJ, Zahra Jasmine mengaku pernah menyambangi hampir semua klub malam besar di seluruh Indonesia. Dia bahkan dikenal memiliki riders eksentrik tiap diminta menjadi bintang tamu di sebuah klub malam.
“DJ merupakan profesi yang jam kerjanya cepat, tapi uangnya besar banget,” kata dia.
Putuskan hijrah
Dunia itu pun berubah seketika. Pada malam takbiran dua tahun lalu, Zahra Jasmine tiba-tiba memakai hijab untuk sekadar pergi ke mal. Tak disangka, hijab yang dipakainya itu kini tak pernah lepas lagi dari kepalanya.
Baca Juga:Kisah Mantan Wakapolri Hijrah Berkat Jamaah Tabligh, Kini Rutin Berdakwah
“Ya, saya hijrah saat Lebaran. Sebenarnya sudah niat dari lama, tetapi baru terlaksana ketika itu,” ucapnya.
Sejak itu, tak disangka-sangka Zahra Jasmine mulai menolak semua tawaran yang masuk padanya. Kendati bayaran yang ditawarkan besar dan berlipat. Dia cuma ingin hidupnya tak lagi penuh dosa usai akrab dengan DJ dan dunia malam.
Dia yakin, yang dia butuhkan saat ini adalah hidup tenang, bersama anak dan ibunya.
“Kalau berhijab saya sudah dua tahun, sedangkan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk sudah setahun terakhir saya tinggalkan,” katanya.
Meninggalkan mata pencaharian yang selama ini menghidupinya, bukan persoalan ringan. Karena kini ganjaran hidup susah harus diterimanya. Ya, uang tak lagi masuk ke kantongnya. Hidupnya getir ditinggal kemewahan.
Namun ada hal lain yang tak bisa dibayar dengan uang, yakni ketenangan dan mencari ridho di jalan Allah.
“Kenapa saya tinggalkan itu semua, satu jawabannya, karena Allah. Karena aku sekarang cinta aku ke Nabi Muhammad SAW lebih besar dari uang yang aku dapatkan dari model dan DJ,” katanya mantap.
Semenjak berhijab, dia juga mengakui kerap menghadapi berbagai rintangan. Imannya yang tipis terus menerus dia pertebal dengan doa, salat, dan pengajian. Benar saja, hidupnya makin tenang, dan tak lagi mentuhankan uang, bahkan sang ibu juga makin sayang padanya.
“Kalau penghasilan, sudah berasa banget. Sejak dua tahun belakangan berasa banget susah. Tapi saya yakin semakin sesuatu yang kita cintai maka Allah akan mengujinya, dan di situlah kita baru tahu keimanan kita. Jadi aku yakin saja, seyakin akan ada sesuatu yang indah setelah ini,” tutur dia.