"Ya kalau kami sebatas terus mengimbau ke pengunjung, kalau pedagang kan memang di bawah wewenang kami ya jadi memang bisa kondisikan. Kalau pengunjung tetap kita anjurkan untuk prokes," ungkapnya.
Penyediaan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan seperti hand sanitizer telah dilakukan. Termasuk juga menyiapkan masker cadangan jika memang ada pengunjung yang tidak memakai masker saat berkunjung ke pasar sore.
"Kemudian selalu disampaikan lewat pengumuman itu untuk selalu menjaga jarak," imbuhnya.
Terkait dengan drive thru atau layanan tanpa turun di pasar sore, kata Welly, kurang efektif untuk diterapkan. Pasalnya mayoritas pengunjung berjalan kaki.
Baca Juga:Viral Video Penjual Es Kelapa Muda Bikin Salah Fokus
Menyiasati hal itu, pihaknya meminta para pedagang untuk tidak menyediakan meja atau kursi di sekitar lapak dagangannya. Tujuannya supaya pembeli yang datang tidak berhenti lama dan dikhawatirkan berkerumun di satu tempat itu.
"Kalau drive thrunya kan posisinya mayoritas memang banyak yang jalan kaki ya. Jadi lebih ke penjual tidak boleh untuk menyediakan kursi atau meja di situ. Hanya beli saja terus jalan lagi," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan tengah melakukan evaluasi perihal pelaksanaan kegiatan pasar sore di beberapa titik yang ada. Pasalnya masih ada beberapa tempat yang ternyata masih menimbulkan kerumunan.
"Kita sedang evaluasi dan akan segera kita terapkan. Mungkin akan ada kebijakan pengetatan yang memungkinkan untuk diterapkan, sehingga dapat mencegah kerumunan," kata Heroe.
Baca Juga:Relokasi Pedagang Liar Sepatan Diberi Waktu 7 Hari, Jika Bandel Akan...