Puluhan Warga Positif Covid-19, Kampung Wirobrajan Lockdown

Hasilnya, 20 warga positif antigen dan 10 orang sisanya negatif antigen.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 10 Mei 2021 | 17:31 WIB
Puluhan Warga Positif Covid-19, Kampung Wirobrajan Lockdown
Wakil Wali Kota Yogyakarta,Heroe Poerwadi - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Sebanyak 10 warga RT 56 di RW 12, Suronggaman, Wirobrajan, Kota Yogyakarta dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 9 warga di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan satu warga lain terpaksa isolasi mandiri.

"[Hasil positif] ini dari 11 tes PCR," ujar Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat dikonfirmasi, Senin (10/05/2021).

Setelah diketahui muncul kasus baru, Satgas Pemkot Jogja pun melakukan tracing. Sebanyak 30 warga di RW tersebut menjalani tes antigen. Hasilnya, 20 orang di antaranya positif antigen dan 10 orang sisanya negatif antigen.

Ke-30 warga tersebut saat ini juga melakukan isolasi mandiri, sedangkan 20 warga yang dinyatakan positif antigen langsung mengikuti tes PCR.

Baca Juga:Lockdown Satu Dusun di Banyuwangi Akibat Klaster Tarawih: 6 Warga Meninggal

"Mereka semua isolasi mandiri sembari menunggu hasil PCR," ujarnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta itu menyatakan, tracing masih dilakukan untuk kasus Covid-19 di Wirobrajan guna mengetahui awal kasus tersebut terjadi. Selain itu, dilakukan upaya blocking agar virus tidak makin menyebar.

"Sejak Kamis (6/5/2021) lalu di kampung itu kami batasi mobilitasnya, semacam lockdown untuk mencegah sebaran kasus ke wilayah lain," tandasnya.

Heroe menyebutkan, ada beberapa kemungkinan pemicu kasus di Wirobrajan, apalagi ada keluarga di beberapa rumah di kawasan tersebut yang terinfeksi Covid-19.

Salah satunya sempat ada acara buka bersama keluarga besar di kawasan tersebut. Buka bersama dilakukan karena penghuni RT merupakan keluarga besar trah.

Baca Juga:Ada 4.000 Kematian dalam 24 Jam, Negara-negara Bagian di India Lockdown

"Jarak antar-rumah juga sangat dekat. Jadi bisa dibayangkan bahwa kawasan tersebut tentu sangat rawan terjadi sebaran kasus Covid-19 karena pelaksanaan protokol kesehatan yang tidak maksimal di wilayah. Bahkan ada juga yang sempat pijet atau kerokan satu sama lain karena mereka keluarga besar atau trah," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak