Dikatakan Iqbal, tak berselang lama pihaknya justru melihat beberapa kendaraan baik motor dan mobil berplat AB yang bisa atau diperbolehkan naik. Namun tidak dengan mobil berplat AD yang ia dan keluarganya naiki.
"Melihat itu, saya kembali bertanya ke petugas dan jawabannya tetap sama, saya harus pakai jip atau sewa motor dengan biaya sewa jip Rp350-550 sesuai rute yang mereka tentukan," ungkapnya.
Tidak ingin berdebat, Iqbal memutuskan untuk balik kanan atau turun dan tidak melanjutkan perjalanan ke petilasan Mbah Maridjan sesuai rencana.
Dalam perjalanan turun ia tidak lupa untuk menyempatkan diri berhenti di pos retribusi untuk bertanya lebih lanjut terkait kejadian yang menimpanya di atas tadi kepada petugas.
Baca Juga:Pariwisata Sleman Utara Menegang, Ini Kata Pegiat Jip dan Pemkab Sleman
"Jawabannya pun sama, harus naik jip kalau ke tempat Mbah Maridjan. Saya juga kasih lihat foto lokasi saya dicegat di atas tadi," terangnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suci Iriani Sinuraya mengatakan bakal segera menelusuri kejadian itu lebih lanjut.
"Sedang ditelusur untuk TLnya [postingan]. Termasuk koordinasi dengan berbagai pihak terkait di tempat tersebut," ujar Suci.
Suci memastikan akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut dalam waktu dekat. Termasuk dengan memanggil pihak-pihak terkait untuk menentukan tindak lanjut terhadap kasus ini.
"Baru ditelusur dan saya minta [pelaku] dipanggil. Kami akan adakan rapat koordinasi lintas pihak terkait dengan tindak lanjut hal ini ke depannya," tandasnya.
Baca Juga:Warganet Protes Wisata ke Mbah Maridjan Wajib Sewa Jeep, Kustini Respons Begini