Gudang KUD di Bantul Dihidupkan Kembali, Sri Bisa Dapat Harga Murah Kulak Barang Dagangan

Menurut dia, barang kebutuhan jualannya yang diambil di pasar dan di agen yang bekerja sama dengan dirinya mengalami kenaikan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 01 Juni 2021 | 11:05 WIB
Gudang KUD di Bantul Dihidupkan Kembali, Sri Bisa Dapat Harga Murah Kulak Barang Dagangan
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Bantul Agus Sulistyana meresmikan Digitalisasi Gudang Koperasi Unit Desa (KUD) Tri Upoyo, di Srimulyo, Piyungan, Bantul, Senin (31/5/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Situasi pandemi Covid-19 masih menyulitkan sektor ekonomi untuk berkembang. Dampaknya dirasakan oleh pengusaha menengah kecil yaitu UMKM. Tak hanya UMKM pengusaha warung kelontong juga merasakan dampaknya.

Beberapa kebutuhan mengalami kenaikan harga. Meski tidak sampai tinggi, hal itu tentu menjadi pertimbangan pengusaha untuk menjual barang kepada konsumen.

Seperti yang dirasakan seorang pedagang kelontong di wilayah Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, Sri Astuti (38). Menurut dia, barang kebutuhan jualannya yang diambil di pasar dan di agen yang bekerja sama dengan dirinya mengalami kenaikan.

"Ya memang beberapa ada yang naik (harganya). Selama ini saya mengambil di pasar, ada juga dari agen yang langsung mengirim ke toko saya. Ada kenaikan harganya," terang Sri Astuti ditemui saat peluncuran Digitalisasi Gudang KUD, Kerjasama antara Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) dengan Jaringan Logistic Indonesia (JLI) di Gudang KUD Tri Upoyo, Piyungan Bantul, Senin (31/5/2021).

Baca Juga:Vaksinasi 20 Ribu UMKM dan PKL di Kota Tangerang Ditarget Selesai Besok

Sri menjelaskan bahwa adanya harga yang berbeda sebelum pandemi tentu menjadi keluhan dirinya untuk menjual kembali ke pelanggan. Sehingga dirinya cukup dilema untuk menaikkan harga tinggi.

"Jadi saya naikkan lagi dengan harga yang kecil. Ya tentu untungnya sedikit, jika dinaikkan lebih tinggi, pelanggan bisa saja protes," ujar dia.

Harga tersebut, lanjut Sri bisa turun menyesuaikan waktu. Saat ini harga yang ditawarkan agen dan di pasar belum masih stabil. Dirinya cukup bersyukur dengan adanya KUD di Piyungan yang kembali dihidupkan.

Sri mengaku dirinya baru mencoba mengambil barang dari Gudang KUD. Kebutuhan berjuakan seperti kopi, susu dan kebutuhan lainnya masih lebih murah dibanding dari pasar.

"Per 10 biji lebih murah Rp1.000, jadi menurut saya ini cukup membantu saya menaikkan harga. Saya baru sekali mencoba, rencananya jika lebih murah bisa mengambil dari sini," terang dia.

Baca Juga:Alasan Kabupaten Pohuwato Tolak Alfamart dan Indomaret : Takut UMKM Dibunuh

Suplai Barang di Gudang KUD tak hanya kebutuhan pokok saja. Makanan dan camilan dari UMKM juga dipasok di sana. Sehingga membantu pengusaha kecil bisa mempromosikan barang jualannya ke warung yang ada di tengah lingkungan warga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak