Selain medan yang tidak terlalu memungkinkan untuk dilewati bus. Tempat parkir yang berada di atas juga sangat terbatas.
"Karena untuk bus ini untuk manuver balik membutuhkan ruang yang besar lalu tempat parkirnya sangat terbatas di atas. Sehingga kendaraan bus harus parkir di bawah karena kendala teknis," ungkapnya.
Di sini, warga atau pengelola wisata yang berada di bawah bertugas untuk mengingatkan para wisatawan. Agar untuk tetap berhati-hati dan mengecek kondisi kendaraan pribadinya.
"Jadi memang tugas temen-temen di bawah itu mengingatkan untuk kendaraan, jalannya naik hati-hati dan sebagainnya. Kalau bus memang tidak punya ruang cukup untuk manuver di atas," terangnya.
Baca Juga:Pascakejadian Paksa Sewa Jip, Dispar Sleman: Butuh Komitmen Bersama Bangkitkan Pariwisata
Terkait dengan permasalah yang sempat viral beberapa hari lalu itu, Bandang mengaku sudah ditindaklanjuti oleh pengampu wilayah. Sedangkan pihaknya semdiri akan segera menindaklanjuti dengan memberikan penguatan SDM kembali khususnya di wilayah wisata.
"Tentunya kita akan menindaklanjuti kembali dengan penguatan SDM di kawasan wisata tersebut untuk mempunyai goal dan tata aturan yang sama terkait dampak untung ruginya jika terjadi pemaksaan kehendak seperti itu," tegasnya.
Senada, Sekda Sleman Harda Kiswaya mengatakan bahwa wisatawan memang diperbolehkan menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju ke destinasi wisata Petilasan Mbah Marijan.
"Ya boleh. Silakan, boleh [naik dengan kendaraan pribadi] asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan dan berhati-hati," kata Harda.
Baca Juga:3 Destinasi Wisata di Lereng Merapi Dibuka Lagi, Dinpar Sleman Ingatkan Hal Penting Ini