Manfaatkan Material Lokal, Reaktor Nuklir Generasi Keempat Berhasil Diciptakan

Menggunakan anggaran yang sangat besar sekitar Rp2,3 triliun, Batan memanfaatkan material buatan dalam negeri yang memiliki standar keamanan tinggi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 05 Juni 2021 | 16:55 WIB
Manfaatkan Material Lokal, Reaktor Nuklir Generasi Keempat Berhasil Diciptakan
Peneliti Senior Batan Geni Rina Sunaryo dan Djarot Sulistio Wisnubroto menyampaikan paparannya di sela Virtual Konferensi Internasional High Temperature Reactor Technology 2021 di Yogyakarta, Sabtu (5/6/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengklaim berhasil mengembangkan reaktor nuklir generasi keempat. Berbeda dari generasi sebelumnya, rancangan generasi baru ini lebih murah dan memanfaatkan material dalam negeri.

Bahkan reaktor generasi keempat yang diberi nama High Temperature Gas Reactor (HTGR) ini menggunakan teknologi terbarukan dalam sistem pendinginnya. Bila pada generasi ketiga menggunakan air, maka pada generasi baru ini berupa gas.

"Ya tahun ini seluruh tahapan [generasi keempat] selesai, tinggal menunggu hak paten dari tiga badan dunia,” ungkap Peneliti Senior Batan Geni Rina Sunaryo di sela Virtual Konferensi Internasional High Temperature Reactor Technology 2021 di Yogyakarta, Sabtu (5/6/2021).

Menurut Geni, pengembangan reaktor generasi keempat tersebut sempat terhenti 2 tahun sejak mulai dikembangkan pada 2014 silam. Menggunakan anggaran yang sangat besar sekitar Rp2,3 triliun, Batan memanfaatkan material buatan dalam negeri yang memiliki standar keamanan tinggi.

Baca Juga:November 2019, Tiga Peneliti Lab Wuhan Dirawat di Rumah Sakit, Covid-19?

Pengembangan reaktor daya eksperimental HTGR dilakukan di Serpong. Reaktor ini memiliki kapasitas produksi listrik 10 MW dan bakal dinaikkan bertahap hingga 50 MW.

Generasi keempat ini mempunya banyak keuntungan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Tak hanya menghasilkan listrik, reaktor ini juga menghasilkan panas yang bisa digunakan untuk mendukung operasional industri kimia karena panas yang dihasilkan mencapai 1.000 derajat celcius.

"Desain Ini bisa diaplikasikan untuk industri gas hidrogen, smelter mineral minta sebelum diolah, dan pengolahan tanah jarang,” paparnya.

Geni menambahkan, reaktor baru tersebut sangat cocok diterapkan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia kedepan. Namun Batan belum bisa memastikan kapan reaktor tersebut bisa diterapkan.

"Namun hak paten sudah keluar, ini membanggakan karena desain ini bisa diaplikasikan oleh negara lain," ujarnya.

Baca Juga:Ada Dua Teori Asal Usul Virus Corona, Peneliti Serukan Penyelidikan

Sementara peneliti senior Batan lainnya, Djarot Sulistio Wisnubroto mengungkapkan PLTN kedepan menjadi salah satu solusi energi karena memberikan kelebihan daripada sumber energi lain. Namun berkaca dari kecelakaan yang terjadi di Fukushima, Jepang maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembanguna PLTN di Kalimantan.

"Selain pembangunan pltn di daerah yang aman gempa dan tsunami, juga memanfaatkan teknologi nuklir yang lebih aman seperti reaktor generasi keempat ini," paparnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak