Tak hanya Ngadilah, pedagang lainnya, Tri Susanto (40) sudah lebih percaya diri ketika divaksin. Dirinya yang harus bertemu banyak orang di pasar bisa lebih tenang saat berjualan emas.
"Pelanggan yang membeli emas atau ingin menjual kan tiap berganti-ganti, jadi jika dibilang rawan, tentu pedagang pasar di sini berpotensi besar tertular Covid-19. Nah vaksinasi ini cukup membuat saya sendiri lebih tenang ketika bertemu pembeli," ujar dia.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Budi Raharja menerangkan bahwa untuk pasar Bantul ada 612 orang yang akan divaksin. Vaksinasi digelar selama dua hari mulai Rabu-Kamis
"Rencananya dua hari 612 pedagang di Pasar Bantul selesai. Jadi dibagi hari pertama 306, sisanya 306. Semoga semua pedagang yang terdaftar nama-namanya bisa datang semua," ujar dia.
Baca Juga:Diduga Terlibat Cekcok, Sekelompok Remaja Tawuran hingga Buat Macet Jalan Bantul
Agus mengatakan jika vaksinasi pedagang ini bekerjasama dengan jajaran Polres dan Kodim Bantul. Nantinya mereka akan mengunjungi tiap pasar di Bantul untuk vaksinasi.
"Jadwalnya sudah ada, selesai dari Pasar Bantul nanti pindah ke pasar lainnya. Kami genjot agar vaksinasi pedagang ini bisa selesai secepatnya," kata Agus.
Pada bulan Juni termasuk vaksinasi pedagang, Dinkes Bantul akan memberikan vaksin AstraZeneca kepada masyarakat. Kabupaten Bantul memiliki sekitar 20 ribu vaksin AstraZeneca yang sudah didistribusikan kepada masyarakat sejak awal Juni lalu.
Agus menjelaskan, meski bukan Vaksin Sinovac yang diberikan ke warga Bantul, AstraZeneca tak memberikan efek yang menakutkan. Saat vaksinasi para pedagang belum ada yang mengeluh atau mengalami efek pusing atau mual yang berlebih.
"Belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari masyarakat yang diberikan AstraZeneca (sejak awal Juni). Dengan demikian warga tetap tenang dan tidak perlu khawatir dengan efeknya," jelas Agus.
Baca Juga:Wawancara Bupati Bantul Abdul Halim: Dari Bangun Desa hingga Genjreng Gitar