Kasus Covid-19 di Jogja Meningkat, Mayoritas Penularan dari Keluarga

Jika kasus mingguan biasanya berkisar 130 sampai 160 kasus, sejak pekan lalu, kasus mingguan mulai berada di angka 286.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 15 Juni 2021 | 17:20 WIB
Kasus Covid-19 di Jogja Meningkat, Mayoritas Penularan dari Keluarga
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat ditemui di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (15/6/2021). - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

SuaraJogja.id - Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengakui adanya peningkatan kasus di wilayahnya. Dari jumlah kasus yang meningkat signifikan tersebut, Heroe mengatakan bahwa sebagian besar berasal dari penularan di dalam keluarga.

Saat ditemui di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Heroe menjelaskan bahwa peningkatan terjadi bisa mencapai dua kali lipatnya. Jika kasus mingguan biasanya berkisar 130 sampai 160 kasus, sejak pekan lalu, kasus mingguan mulai berada di angka 286 hingga terakhir, terdata ada 462 kasus.

Karenanya, Heroe mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengetatan. Salah satunya dengan melakukan sweeping di tingkat keluarga untuk menerapkan protokol kesehatan. Ia menyebutakn Satgas Covid yang merupakan tim gabungan polri dan TNI akan melakukan operasi bersama.

"Yang kedua, untuk mereka yang dari luar itu nanti secara acak juga akan kita lakukan sweeping juga," terangnya.

Baca Juga:Pemkot Makassar Perpanjang Aturan Jam Malam Dua Minggu

Masyarakat dari luar kota, khususnya yang berasal dari zona merah akan dicermati. Lebih lanjut, Heroe juga menjelaskan pemerintah akan mengetatkan kembali peraturan PPKM yang sudah ada sebelumnya. Menurutnya, perlu dilakukan langkah-langlah drastis agar masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan secara lebih maksimal.

Sebagian besar kasus covid yang ada disebutkan berasal dari kalangan keluarga dengan penyebab yang beragam. Seperti bepergian ke luar kota, menerima tamu dari kuar daerah, terpapar dari tempat kerja maupun yang melakukan pekerjaan paruh waktu. Kasus-kasus tersebut juga tersebar di seluruh wilayah dan tidak hanya terfokus di satu titik saja.

"Untuk seluruh keluarga kita ingatkan untuk protokol kesehatan itu penting. Karena kasus-kasus dalam keluarga mengalami peningkatan," terangnya.

Kedepannya, Heroe mengaku akan meningkatkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di dalam rumah. Sebab, menurutnya salah satu komunitas terkecil atau penerapan protokol kesehatan yang paling dasar berada dalam satu rumah atau satu keluarga.

Peningkatan kasus sendiri berdampak pada kapasitas shelter yang dimiliki pemerintah. Terbaru, Heroe menyebutkan tersisa hanya enam ranjang saja di shelter pemkot yang bisa digunakan. Selebihnya sudah dipenuhi dengan pasien. Sehingga kedepannya ia akan mulai menghidupkan shelter-shelter wilayah.

Baca Juga:Pantau PPDB SMP, Forpi Kota Yogyakarta Soroti Pendomplengan Kartu Keluarga

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarno mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi dari Walikota terkait tindakan yang akan diterapkan dengan jumlah kasus yang meningkat. Sejauh ini, pihaknya sudah mengantongi Instruksi dari instruksi kemernterian dalam negeri dan instruksi dari Gubernur DIY, Sultan HB X.

"Kita tetep akan jalan untuk penegakam protokol kesehatan khususnya di tempat-tempat parkir wisata dan tempat destinasi wisata," kata Agus.

Penegakan protokol tersebut utamanya akan dilakukan saat hari libur berlangsung. Seperti Sabtu (12/6/2021) kemarin, Agus menyebutkan bahwa pihaknya memutarbalikkan bus pariwisata yang tidak memiliki dokumen perjalan lengkap. Seperti surat keterangan sehat atau terbebas dari covid-19. Kebanyak pelanggaran yang ditemui adalah tidak membawa masker dan dokumen perjalanan atar daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini