SuaraJogja.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Deerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendukung pertimbangan lockdown yang diutarakan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tenaga kesehatan yang semakin kewalahan menjadi salah satu pertimbangannya.
Ketua IDI DIY Joko Murdiyanto menilai bahwa lockdown memang keputusan sulit jika memang harus diambil oleh Sri Sultan. Walaupun tentunya Gubernur juga sudah mendapat banyak masukan dari berbagai pihak.
"Kalau beliau sudah merencakan sesuatu itu pasti sudah dengan matang. Memang ini berat, resiko dari ekonomi pasti ya," kata Joko saat dihubungi awak media, Jumat (18/6/2021).
Joko menyebut sejak sebelum Desember 2020 lalu dokter-dokter itu difokuskan kepada penanganan Covid-19. Dimana pun berada, baik tingkat puskesmas, struktural, rumah sakit dan sebagainya.
Baca Juga:Waspadai Varian COVID-19 Delta Masuk ke DIY, Pembajun Minta Warga Disiplin Prokes
Namun saat ini tugas para dokter tersebut bertambah tidak hanya pada penanganan Covid-19.
Melainkan ada dua tugas yakni di samping masih tetap menangani Covid-19. Namun juga ditambah dengan menyukseskan program vaksinasi kepada 70 persen sasaran untuk mencapai herd immunity.
Hal itu tak jarang membuat para nakes kewalahan menjalankan tugasnya. Belum lagi kasus Covid-19 yang justru melonjak dalam beberapa waktu terakhir.
"Artinya, kalau memang Ngarso Dalem [Sri Sultan] sudah menghendaki itu [lockdown], saya sangat mendukung," ujarnya.
Berkaca dengan penyebaran kasus Covid-19 yang begitu masif di Kudus. Hingga membuat puluhan tenaga kesehatan ikut terpapar corona serta berdampak pada penuhnya fasilitas kesehatan yang ada.
Baca Juga:Pantau Vaksinasi di DIY, Kemenkes Tekankan Soal Kemudahan Akses Dapatkan Vaksin
Tentunya, lanjut Joko, pihaknya tidak ingin kondisi serupa terjadi di DIY.