SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Bantul siap menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM saat ini. Pasalnya syarat dan ketentuan pembelajaran secara luring sudah dipenuhi.
Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko mengaku meski sudah siap membuka uji coba PTM di sekolah-sekolah, pihaknya akan menunggu kebijakan dari Bupati hingga Gubernur.
"Nah kesiapan sekolah ini yang harus kita bangun terus, kita tingkatkan terus. Ketika nanti kondisinya sudah baik, Bupati, Gubernur mengizinkan, ya sudah jalan. Misal besok Kepala Daerah bilang besok buka (PTM), tentu kami sudah siap," ujar Isdarmoko dihubungi wartawan, Senin (21/6/2021).
Isdarmoko melanjutkan hampir setiap sekolah telah memenuhi Data Periksa Kesiapan (DPK). Selain vaksinasi guru, DPK menjadi syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menyelenggarakan PTM.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Melonjak, Pembelajaran Tatap Muka di Zona Merah Ditunda
"Jadi Pak Menteri menyampaikan ada dua hal pokok ketika melakukan PTM, satu gurunya sudah divaksin, yang kedua kesiapan sekolah. Nah semuanya ini sudah kami penuhi," terang dia.
Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), kata Isdarmoko, kesiapan sekolah di Bantul disebutkan mencapai 100 persen.
"Kesiapan yang untuk jenjang SMP sudah mencapai 100 persen. Kami udah optimistis berjalan. Lalu untuk yang SD sudah mencapai 90 persen lebih," terangnya.
Sementara dari capaian vaksinasi tenaga pendidik atau guru, Isdarmoko menegaskan hampir sebagian besar guru telah divaksin. Namun menyisakan beberapa guru yang tertunda.
"Vaksinasi hanya satu dua yang belum, karena kasuistik kemarin. Seperti penyintas, atau kemarin hamil. Jika guru yang lain sudah," ujar dia.
Baca Juga:Indonesia Darurat Covid-19, Pemerintah Pusat Masih Nekat Dorong Sekolah Dibuka
DPRD belum beri rekomendasi
Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Bantul, Enggar Suryo Jatmiko secara tegas belum merekomendasikan pembukaan PTM. Hal itu menyusul tingginya jumlah kasus Covid-19.
"Berbicara PTM ada aturan di atasnya yang menaunginya, mulai dari Instruksi Gubernur dan Instruksi Bupati. Intinya kami belum merekomendasikan pembukaan PTM sampai 14 hari kedepan. Melihat tingginya kasus saat ini, berbahaya kalau PTM dimulai," jelas dia.
Jatmiko menambahkan jika tetap dipaksa dilakukan PTM dalam waktu dekat akan sangat beresiko, terutama kesehatan siswa yang cukup rawan terpapar Covid-19.