Terlibat Adu Banteng Sepulang dari Ladang, Darno Tewas dengan Kepala Bersimbah Darah

adu banteng terjadi di Jalan Baron, Gunungkidul.

Galih Priatmojo
Senin, 28 Juni 2021 | 12:51 WIB
Terlibat Adu Banteng Sepulang dari Ladang, Darno Tewas dengan Kepala Bersimbah Darah
Ilustrasi kecelakaan. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraJogja.id - Pasangan suami istri asal Padukuhan Watubelah Kalurahan Kemadang Kapanewon Tanjungsari, Darno Wiharjo (65) dan Mariyem (60) terpaksa dilarikan ke rumah sakit RSUD Wonosari usai terlibat kecelakaan adu banteng di jalan Baron usai pulang dari ladang, Minggu (27/6/2021) malam.

Namun nahas, akibat luka yang diderita cukup parah, Darno akhirnya meninggal dunia. Sementara istrinya Mariyem harus menjalani perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wonosari.

Kecelakaan tersebut bermula ketika pasangan suami istri ini mengendarai Supra X 125 dengan Nopol AB 4209 SW. Darno yang saat itu berada di didepan memboncengkan istrinya melaju dari arah Pantai Baron sepulang dari ladang. 

Sesampai di lokasi kejadian, pasangan suami istri ini bermaksud ingin mendahului bus pariwisata yang melaju dari arah yang sama. Kebetulan di lokasi kejadian, bus berjalan lambat karena posisi jalan sedikit berkelok dan menanjak.

Baca Juga:Diguncang Gempa, Belasan Rumah di Gunungkidul dan Masjid di Bantul Rusak

Sebenarnya kondisi jalan di lokasi tersebut cukup lebar namun karena agak berkelok, bodi bus sedikit memakan badan jalan. Darno yang kurang memperhitungkan waktu untuk menyalip bus tidak menyadari jika ada kendaraan lain dari arah berlawanan yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Rupanya dari depan muncul RA (15) warga padukuhan Ngelo RT 002 RW 010, Kemadang, Tanjungsari yang memboncengkan Herman (22) warga Kayubimo RT 001 RW 009, Kemadang, Tanjungsari dengan sepeda motor Yamaha Vega AB 5473 AW.

Remaja ini melaju dengan kecepatan tinggi sehingga sesampai di lokasi kejadian karena tidak bisa menguasai kendaraan dan jarak yang terlalu dekat sehingga mengakibatkan terjadinya laka lantas adu banteng dan menyebabkan ke-4 (empat) korban mengalami luka serius.

Suara benturan yang cukup keras membuat warga Padukuhan Ngepung yang letaknya sekitar 100 meter dari lokasi kejadian berhamburan ke luar rumah mencari sumber suara. Sebenarnya lokasi kejadian tersebut jauh dari pemukiman karena hanya beberapa ratus meter dari TPR Pantai Baron.

Warga kaget karena mendapati 4 orang pengendara sepeda motor terkapar salah satunya bersimbah darah. Mereka tidak berani menolong keempat korban karena luka yang dialami cukup parah.

Baca Juga:Perubahan Sosial yang Terjadi di Kabupaten Gunungkidul

"Tadi 3 ambulans datang. Ambulans SAR, PMI dan ambulans desa Kemadang langsung membawa keempat korban. Mbahnya luka parah,"tutur Purwadi Santosa (39) warga Ngepung sesaat setelah kejadian.

Kanit Laka Lantas Polres Gunungkidul Ipda Anton Prasetya membenarkan peristiwa tersebut. Usai kejadian pengendara Yamaha Vega AB 5473 AW yang dikemudikan oleh RA dan berboncengan dengan Herman mengalami luka kritis dibawa menggunakan Ambulance Desa serta mendapatkan perawatan di RS Panti Rahayu, Karangmojo.

Pengendara SPM Supra X 125 dengan Nopol AB 4209 SW yang dikemudikan oleh Darno Wiharjo berboncengan Mariyem mengalami luka kritis dibawa menggunakan Ambulance SAR serta mendapatkan perawatan di RSUD Wonosari. Darno akhirnya meninggal dunia meski telah mendapatkan perawatan.

"Mereka warga setempat tidak mengenakan helm. Sehingga lukanya ada yang fatal,"terangnya.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini