Pamit dari Grup WhatsApp Pencari Oksigen, Orang Ini Sampaikan Kabar Duka

anggota tersebut pamit dari grup WhatsApp dan sampaikan kabar duka.

Galih Priatmojo
Sabtu, 17 Juli 2021 | 14:15 WIB
Pamit dari Grup WhatsApp Pencari Oksigen, Orang Ini Sampaikan Kabar Duka
Sejumlah warga mengantre untuk mendapat oksigen di salah satu apotek di wilayah Kota Yogyakarta, Selasa (13/7/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Kesulitan mencari oksigen nyatanya masih dirasakan sejumlah warga DIY. Hal ini seperti diunggah oleh akun @anasir lewat Twitternya.

Dalam kicauannya, akun tersebut menuliskan Jogja masih darurat oksigen. Kicauan itu disertai sebuah tangkapan layar percakapan dalam grup WhatsApp yang meminta bantuan oksigen.

Tapi tak berselang lama, salah satu anggota grup yang sebelumnya meminta bantuan oksigen akhirnya harus pasrah. Ia menuliskan kalimat pamit meninggalkan grup WhatsApp sekaligus menyampaikan kabar duka.

"Izin pamit dari grup. Dan mohon doanya untuk simbah saya. Saya nyari oksigen buat simbah saya tidak kebagian sampai akhirnya simbah saya meninggal dunia," bunyi tulisan tersebut.

Baca Juga:Idul Adha di Tengah Pandemi, DPP Kota Jogja Minta Sembelih Kurban di Luar RPH Harus Lapor

"Innalillahi wainna illaihi roji'un yang sabar ya mas," jawab anggota grup lainnya.

Diketahui kelangkaan oksigen di wilayah Jogja dan sekitarnya memang telah terjadi sejak beberapa hari lalu.

Salah satu warga yang sedang mengantre oksigen di salah satu apotek yang ada di Kota Yogyakarta, Nur (43), mengatakan, sejak pagi ia sudah berkeliling mencari tempat yang melayani pengisian ulang oksigen.

"Saya sudah cari dari jam 7 pagi tapi pindah-pindah tempat. Pagi ke daerah Kolonel Sugiono terus, Kids Fun, sebelumnya juga ke deket Selokan Mataram itu. Lalu ke sini [salah satu apotek di Kota Yogyakarta]," kata Nur yang merupakan warga Bener, Tegalrejo kepada awak media, Selasa (13/7/2021).

Nur menyebutkan, hampir semua tempat yang ia datangi sejak pagi tidak memiliki stok oksigen. Walaupun ada masyarakat yang hendak mengakes pun dibatasi sehingga sudah tertinggal lebih dulu oleh yang datang lebih dulu.

Baca Juga:Selama PPKM Darurat, Pengguna KRL di Jogja-Solo Turun 61 Persen

Ditanya mengenai mendapat informasi ketersediaan oksigen yang ada di apotek tersebut dari mana, Nur menjelaskan bahwa ia sebelumnya sudah pernah menyewa.

"Tahu di sini ada karena kemarin sudah sewa satu terus tadi mau ngisi enggak ada sekarang mau nyewa lagi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak