"Termasuk juga kalau mengundang petugas jagal dari luar harus meminta hasil swabnya. Jangan sampai kemudian dari luar membawa penyakit. Itu salah satu yang harus dilakukan," tegasnya.
Suyana mengatakan setiap masyarakat yang sebelumnya sudah mendaftar untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban secara mandiri atau di luar Rumah Potong Hewan (RPH) nanti akan dilanjutkan ke Kemantren.
Sehingga nantinya dari Satgas Covid-19 di tingkat Kemantren bisa ikut melakukan pengawasan khususnya terhadap prokes saat pelaksaan penyembelihan kurban.
"Kami akan melakukan pengawasan teknis dan kesejahteraan hewannya. Tapi kalau disiplin prokes untuk di temen-temen Kemantren. Itu pembagian tugasnya," tuturnya.
Baca Juga:Begini Tata Cara Salat Idul Adha di Rumah, Bacaan Niat Imam dan Makmumnya
Selain prokes yang perlu dijaga secara disiplin dalam penyembelihan hewan kurban, kata Suyana, kesehatan dan kesejahteraan hewan yang hendak disembelih pun perlu diperhatikan. Hal itu supaya hewan tidak stres dan berdampak pada kualitas dagingnya.
"Jadi sebelumnya kita harus memisahkan dulu antara hewan [kurban] yang masih hidup dengan tempat penyembelihan. Jangan sampai sapi atau kambing melihat temennya dipotong karena dampaknya kepada kualitas daging nanti stres berdampak pada turun bobot dan daging alot," terangnya.
Pihaknya berharap masyarakat tetap patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan saat ibadah penyembelihan hewan kurban di Idul Adha tahun ini.
"Saya wanti-wanti betul kepada masyarakat jangan sampai terjadi kerumunan dan sebagainya. Harapan kita ibadah berjalan baik, kesehatan terjaga dan masyarakat bisa menikmati daging yang enak karena hewan diperlakukan dengan baik," pungkasnya.
Baca Juga:Jelang Idul Adha, Ambarrukmo Group Lakukan Gerakan Peduli dengan Serahkan Hewan Kurban