Lontaran Lava Merapi Capai Batas Vegetasi, Titik Api Terpantau di Lereng Bagian Barat Daya

Hanik menjelaskan, titik api tersebut merupakan kebakaran vegetasi yang dipicu oleh lontaran lava dari guguran lava pijar.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 26 Juli 2021 | 19:33 WIB
Lontaran Lava Merapi Capai Batas Vegetasi, Titik Api Terpantau di Lereng Bagian Barat Daya
Gunung Merapi memuntahkan guguran lava pada Senin (26/7/2021). - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum teramati kembali guguran awan panas namun luncuran lava masih terus berlangsung.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan dalam minggu ini aktivitas guguran lava terjadi cukup intensif. Berdasarkan pengamatan, guguran itu didominasi mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

"Pada tanggal 25 Juli 2021 pukul 22.49 WIB terpantau titik api di lereng barat daya Gunung Merapi. Fenomena yang sama terlihat pada tanggal 26 Juli 2021," kata Hanik saat dalam keterangannya, Senin (26/7/2021).

Hanik menjelaskan, titik api tersebut merupakan kebakaran vegetasi yang dipicu oleh lontaran lava dari guguran lava pijar. Kondisi saat ini yang memasuki musim kemarau membuat vegetasi di lereng Merapi menjadi kering.

Baca Juga:Jarak Terjauh 1,5 Kilometer, Guguran Lava 51 Kali Dimuntahkan Merapi 24 Jam Terakhir

Akibatnya vegetasi di lereng Merapi tersebut menjadi sangat mudah terbakar ketika tersulut api dari guguran lava yang terjadi.

"Musim kemarau dan tidak adanya hujan membuat vegetasi di lereng Merapi menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar ketika tersulut api," ungkapnya.

Berdasarkan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Senin (26/7/2021) pukul 12.00 WIB - 18.00 WIB. Memang teramati kembali sejumlah guguran lava.

"Teramati 9 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," tuturnya.

Sejumlah kegempaan pun turut terjadi dalam periode tersebut. Mulai kegempaan guguran sebanyak 48 kali, hembusan sejumlah 4 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 57 kali dan vulkanik dangkal sebanyak 23 kali.

Baca Juga:15 Kali Guguran Lava Merapi Meluncur dalam 6 Jam, Jarak Maksimal 1,5 Kilometer

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak