Tingkat Kematian Pasien Isoman Tinggi, Pemkab Gunungkidul Aktifkan Shelter Wanagama

Pemkab Gunungkidul aktifkan shelter Wanagama untuk tangani Covid-19 di tempatnya

Galih Priatmojo
Sabtu, 31 Juli 2021 | 09:11 WIB
Tingkat Kematian Pasien Isoman Tinggi, Pemkab Gunungkidul Aktifkan Shelter Wanagama
Pasien positif covid19 mulai menempati shelter wanagama yang berada di tengah hutan. [kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Pemerintah Gunungkidul akhirnya mulai mengoperasionalkan shelter Wanagama milik Universitas Gajah Mada (UGM). Shelter Wanagama adalah wisma yang sebenarnya disediakan untuk mahasiswa dan civitas UGM ketika melakukan penelitian ataupun kuliah lapangan di Hutan Wanagama.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan dalam beberapa hari terakhir jumlah penambahan pasien covid19 sudah menunjukkan penurunan. Dan di satu sisi angka kesembuhan pasien covid19 lebih tinggi dibanding dengan penambahan kasus baru.

"Nah angka kematian kita itu cukup tinggi, sekitar 4 persen,"paparnya, Jumat (30/7/2021).

Salah satu pemicunya adalah banyaknya warga yang melakukan isolasi mandiri. Karena isolasi mandiri tersebut maka pengawasan dari petugas kurang maksimal. Sehingga ketika kondisi pasien isoman menunjukkan penurunan, tidak bisa langsung mendapat penanganan.

Baca Juga:Dihantam Gelombang Tinggi, Sejumlah Warung Di Pantai Selatan Gunungkidul Rusak

Sunaryanta mengungkapkan saat ini setidaknya ada 2.500 pasien positif yang melaksanakan isoman di rumah mereka masing-masing. Dan jika BNPB mensyaratkan 5 persen pasien positif yang isoman harus berada di shelter terpadu yang dikelola pemerintah, maka Gunungkidul membutuhkan setidaknya 150 tempat tidur.

"Kita bersyukur UGM meminjamkan Wisma Wanagama untuk shelter pasien positif yang OTG,"terang dia.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati menuturkan sebenarnya ketika pasien isoman berada di shelter maka pemantauannya akan lebih baik. Karena ketika terjadi penurunan kondisi maka akan segera mendapatkan penanganan dari tenaga medis yang berjaga di shelter tersebut.

Di shelter ini nantinya akan ada dua orang dokter yang berjaga secara bergiliran. Mereka akan dibantu relawan perawat dari Dinas Kesehatan dan juga para pelajar SMK Kesehatan yang praktek kerja lapangan. Para pelajar tersebut nanti akan mendapat pendampingan dari perawat senior Dinas Kesehatan.

"Jadi kesehatan pasien isoman akan terpantau. Ketika kondisinya menurun maka akan bisa segera dirujuk, kalau di rumah kan membutuhkan waktu untuk penanganannya,"kata dia.

Baca Juga:Beli Narkoba dari Marketplace, Pengedar Asal Gunungkidul Ini Jual Pakai Sistem Titip Jual

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Budi Adi menuturkan, UGM memang berkomitmen untuk berpartisipasi dalam penanganan covid19 kali ini. Salah satunya adalah menawarkan fasilitas yang dimiliki oleh UGM untuk menangani pasien positif covid19, diantaranya adalah wisma Wanagama.

"Wisma Wanagama ini kapasitasnya bisa menampung sekitar 80 orang,"ujar dia.

Wisma Wanagama berada di dalam hutan Wanagama. Karena suasananya yang alami dan jauh dari hiruk pikuk masyarakat, maka diharapkan tingkat kesembuhan akan semakin cepat. Sehingga pengobatan pasien covid19 akan lebih cepat dari biasanya

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini