Selama pandemi covid 19 berlangsung dalam kurun waktu 2 tahun ini pihaknya masih terus berusahab ertahan dengan melakukan beberapa efisiensi. Semakin menurunnya kunjungan wisatawan juga berimbas kepada pendapatan para pengusaha.
Pihaknya terpaksa melakukan efisiensi dengan cara memberlakukan sistem shift terhadap para pekerja. 22 orang pekerja akan bekerja dalam shift dengan pendapatan tentu hanya separuhnya dari kondisi normal. Namun sejak ppkm diberlakukan oleh pemerintah sebulan lalu semua pekerja telah ia istirahatkan.
![Suasana pantai di Gunungkidul saat liburan Natal dan Tahun Baru di hari pertama masih sepi pengunjung, Kamis (24/12/2020). [Kontributor / Julianto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/25/39050-pantai-di-gunungkidul.jpg)
"Kita sebisa mungkin tidak melakukan pemecatan. Mau bekerja di mana mereka, sementara ya hanya kita liburkan,"kata dia.
Selama pandemi covid 19 untuk bertahan hidup Arif mengaku telah menjual beberapa asetnya diantaranya mobil dan sepeda motor kesayangannya. Hal itu terpaksa ia lakukan hanya untuk bertahan hidup dan bisa membantu menghidupi karyawan yang telah bekerja kepada dirinya.
Baca Juga:Tingkat Kematian Pasien Isoman Tinggi, Pemkab Gunungkidul Aktifkan Shelter Wanagama
Arif berharap agar pemerintah segera membuka kembali pintu pariwisata. Karena hanya itulah jalan satu-satunya untuk menolong para pekerja di sektor pariwisata. Sebab bagaimanapun sektor pariwisata menjadi penyumbang PAD terbesar di Gunungkidul.
Kontributor : Julianto