SuaraJogja.id - Jumlah keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Jogja selalu penuh selama Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meskipun Pemkot Yogyakarta sebelumnya mengklaim ada penurunan kasus baru Covid-19, ruang isolasi dan ICU selalu penuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani tak menampik bahwa BOR di Kota Jogja selalu terisi dengan bergantinya pasien.
"ICU itu kami memiliki sebanyak 43 dan saat ini terisi 41, tetap tinggi dan mencapai 95 persen," ujar Emma dihubungi wartawan, Selasa (3/8/2021).
Emma menerangkan keterisian ICU memang selalu penuh dengan adanya pasien komorbid. Namun untuk ruang isolasi pasien sendiri masih tersedia cukup banyak.
Baca Juga:Gereja Reformed Injili Indonesia Yogyakarta Bagikan Oksigen Gratis, Begini Syaratnya
"Terhitung 1 Agustus lalu, jumlah ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di RS rujukan itu 308 ruang. Dan yang terpakai sudah 236 ruang. Jadi sekitar 76,2 persen," ujar dia.
Disinggung apakah akan ada penambahan ruang isolasi dan ICU, Emma belum bisa memberi kepastian. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemda DIY terkait penuhnya BOR di Kota Jogja.
"Ini tetap kami bahas kembali, namun yang jelas kebutuhannya (BOR) tetap tinggi saat situasi seperti ini," katanya.
Lebih lanjut, kapasitas selter di Kota Jogja masih cukup untuk menampung pasien Covid-19. Emma menjelaskan bahwa terdapat sembilan selter yang penggunaannya berkoordinasi dengan Satgas Covid-19.
"Memang selter digunakan untuk pasien OTG dan bergejala ringan. Untuk bisa menggunakan selter harus melalui online. Jadi ketika memang harus dipindahkan ke RS pemantauannya juga secara online," kata dia.
Baca Juga:Gunakan Oksigen Konsentrator, GRII Yogyakarta Bagikan Oksigen Gratis Selama Sebulan
Namun begitu, masyarakat yang terpapar Covid-19, lanjut Emma masih banyak memilih isolasi mandiri di rumah.
"Masih banyak di rumah (isolasi mandiri) jika harus dipindahkan kami lihat kondisi mereka juga. Tentu berkoordinasi dengan satgas Covid-19 tingkat RT atau RW," kata Emma