SuaraJogja.id - Gerakan Kemanusiaan Republik (GKR) Indonesia bekerja sama dengan Karang Taruna DIY menyalurkan sejumlah bantuan berupa paket sembako kepada warga di Kabupaten Sleman. Kali ini bantuan menyasar terkhusus bagi warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).
Ketua Karang Taruna DIY GKR Condrokirono, mengatakan pemilihan warga terpapar Covid-19, khususnya yang menjalani isoman, untuk diberikan bantuan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya kondisi itu membuat mereka tidak bisa beraktivitas dengan normal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Kami melihat bahwa mereka (pasien isoman) tidak bisa keluar rumah, tidak bisa aktivitas. Ditambah dengan adanya PPKM juga otomatis perekonomian juga terganggu sehingga mereka memang perlu perhatian," kata GKR Condrokirono kepada awak media seusai penyerahan bantuan di Sumberarum, Moyudan, Sleman, Rabu (11/8/2021).
GKR Condrokirono menyampaikan sebenarnya bantuan itu tidak hanya diberikan kepada warga yang isoman saja, tetapi juga kepada kelompok masyarakat lain yang memang membutuhkan.
Baca Juga:INFOGRAFIS: Kondisi Pasien Isoman Covid-19 Harus Dilarikan ke Rumah Sakit
"Sebenarnya tidak hanya warga isoman sih yang kami bantu, tapi kebetulan hari ini kami datang ke warga yang sedang isoman," ucapnya.
Selain itu pembagian bantuan pun tidak hanya terkhusus di satu wilayah saja. Melainkan mencakup keseluruhan kabupaten dan kota yang ada di DIY.
Disebutkan GKR Condrokirono bahwa bantuan itu tidak hanya akan dibagikan satu dua kali saja. Tetapi kegiatan penyaluran bantuan masih akan terus berlangsung menyasar masyarakat lain.
"Setelah ini kita ke Kulon Progo. Iya (GKR Indonesia) masih akan lanjut. Kemarin kita juga sudah ke Bantul dan Gunungkidul," imbuhnya.
Perwakilan Gerakan Kemanusiaan Republik (GKR) Indonesia, GKR Hayu mengatakan sebenarnya gerakan ini berawal dari permintaan bantuan ke Keluarga Keraton yang terus masuk sejak awal pandemi. Permintaan bantuan itu sendiri datang dari sejumlah pemangku wilayah masing-masing di Yogyakarta.
Baca Juga:Kabar Gembira! 72 Pasien Isolasi Mandiri Asrama Haji Sudiang Sembuh Boleh Pulang
"Jadi sebenarnya kalau kami dari keluarga Ngarso Dalem sejak awal pandemi memang menerima berbagai permintaan bantuan. Ada yang dari Pak RT, Lurah, bermacam-macam. Cuma istilahnya ya kami bantu secara pribadi," ujar GKR Hayu.
Namun seiring berjalannya waktu ternyata masih banyak warga yang belum menerima bantuan. Singkat cerita, GKR Hayu menjelaskan dibentuklah wadah untuk berbagi itu yang dinamai Gerakan Kemanusiaan Republik (GKR) Indonesia ini.
Tujuannya agar cakupan bantuan yang diberikan pun bisa menjadi lebih luas lagi. Sehingga tidak hanya dari sisi personal saja melainkan juga menggandeng sejumlah pihak lain.
"Jadi ada brand-nya, ada namanya sehingga membuka kesempatan kami berkolaborasi dengan pihak yang lebih luas," jelasnya.
Bentuk bantuan yang diberikan oleh GKR Indonesia sendiri tidak hanya dalam bentuk penyaluran paket sembako kepada warga yang isoman saja. Melainkan ada juga vaksinasi bagi masyarakat dan kegiatan doa bersama lintas agama secara virtual.
"Jadi macam-macam sih bentuknya, kemarin kami ada program vaksin. Ada yang tadi seperti Mbak Condro bilang juga untuk ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak new born atau yang baru lahir. Bentuknya nanti akan bermacam-macam tergantung nanti kami bisa bekerja sama dengan pihak mana," ungkapnya.
Disebutkan GKR Hayu, hingga saat ini cakupan bantuan pun juga sudah tergolong lebih luas lagi. Setidaknya sudah ada ribuan masyarakat yang ikut dalam program vaksinasi Covid-19, masih ditambah sengan sekotar 2.800 paket sembakonl yang telah didistribusikan.
GKR Hayu tidak menutup kemungkinan bantuan yang akan diberikan pun tidak hanya sebatas sembako saja. Melainkan ada juga seperti APD, alat untuk fogging atau penyemprotan desinfektan dan masih banyak lainnya.
Ia berharap dengan GKR Indonesia ini ada banyak pihak lainnya yang ikut membantu masyarakat yang membutuhkan di masa pandemi Covid-19 ini. Sebab memang menurutnya pemerintah juga tidak bisa bekerja sendiri tapi juga perlu bantuan dari pihak lain.
Tidak hanya dari segi bantuan fisik saja tetapi juga dalam bentuk edukasi secara konsisten kepada masyarakat. Sehingga penanganan pandemi Covid-19 bisa lebih dilakukan secara maksimal.
"Jadi bukan PPKM selesai masalah selesai, engga, tapi gimana supaya tidak akan terjadi PPKM lagi. Berartikan kesadaran masyarakat itu juga harus ditumbuhkan," tuturnya.
Sementara itu Ketua Karang Taruna Kabupaten Sleman, Samirin mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bukti sinergitas antara Karang Taruna yang ada DIY serta GKR Indonesia. Namun tidak hanya sekadar memberi bantuan, pihaknya pun ikut selalu terlibat dalam penanganan Covid-19 di tingkat kalurahan.
"Selain kita memberikan bantuan, kita juga ikut dalam satuan tugas Covid-19 yang ada di setingkat kalurahan. Tugasnya kita memberikan sosialisasi khususnya bagi warga yang belum terdampak maupun yang telah terdampak ini berkaitan dengan pencegahan penanggulangan Covid-19," kata Samirin.
Bahkan kata Samirin, pihaknya juga selalu menyediakan informasi terkait dengan ketersediaan selter di setiap kalurahan. Termasuk untuk terus mengedukasi pasien yang isoman untuk bisa pindah ke selter.
"Kami berharap kalangan masyarakat umum tetap meningkatkan kewaspadaan untuk menanggulangi Covid-19 agar kasus menurun. Untuk warga yang masih isoman semoga lekas sembuh dan tetap taati protokol kesehatan dan jaga kondisi kesehatan," tandasnya.