WHO Sebut Angka Penularan Covid-19 di DIY Masuk Enam Tertinggi, Ini Respons Pemda

Pemda DIY mengakui angka penularan Covid-19 di DIY memang masih tinggi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 15:20 WIB
WHO Sebut Angka Penularan Covid-19 di DIY Masuk Enam Tertinggi, Ini Respons Pemda
Sekda DIY Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (20/08/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan DIY menjadi satu dari enam provinsi di Indonesia yang tingkat penularan Covid-19 tinggi. Dalam laporan WHO pada Kamis (19/08/2021), selain DIY, angka kematian di sejumlah provinsi lain, seperti Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, dan Sulawesi Tengah, disebut juga masih tinggi.

Menanggapi hal ini, Pemda DIY mengakui angka penularan Covid-19 di DIY memang masih tinggi. Tren kasus Covid-19 juga masih fluktuatif selama penerapan PPKM Level 4.

"Ya kasus [Covid-19] masih tinggi, tapi kalau dibandingkan dengan beberapa waktu lalu kan sudah turun. Angka konfirmasi kita juga masih fluktuatif sekitar angka seribu[per hari]," ungkap Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (20/08/2021).

Karenanya Pemda DIY terus menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat sesai dengan insrtruksi Kementerian Dalam Negeri (kemendagri). Selain itu memperketat kebijakan isolasi mandiri (isoman) bagi pasien Covid-19.

Baca Juga:Dibuat di Negara Miskin, WHO Kecam Vaksin Booster untuk Negara Kaya

Pasien yang bergejala dibawa ke isolasi terpusat (isoter) atau shelter. Pemda menggandeng TNI untuk menempatan pasien isoman ke shelter agar pendampingan dan konsultasi kesehatan bisa dilakukan secara optimai.

"Itu kita lakukan supaya kita sejak dari hulu sudah bisa menanggulangi, itu yang kita upayakan. Tapi kalau tentang kasus masih tinggi ya masih, kita gak boleh lengah, harus tetap waspada," tandasnya.

Aji menambahkan, Pemda juga menggenjot program vaksinasi. Apalagi ketersediaan vaksin juga memadai saat ini di tingkat kabupaten/kota.

Pemda meminta bupati/walikota untuk memperbanyak vaksinasi massal maupun secara terpusat. Sebut saja di puskesmas, dinas kesehatan (dinkes) dan kecamatan/kalurahan.

"Sebetulnya kita harapkan target vaksinasi tidak 20 ribu per hari supaya kita nanti bisa selesai oktober seratus persen ya kita harusnya 50 ribu," jelasnya.

Sebelumnya Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengungkapkan meminta kabupaten/kota mempercepat vaksinasi. Dengan demikian akhir Oktober atau awal November 2021 target vaksinasi bagi 2,8 juta penduduk DIY bsa tercapai 100 persen.

Baca Juga:Soroti Kenaikan Kasus Covid-19 di Luar Jawa, WHO: Butuh Tindakan Segera

Untuk mencapai target ini, setiap hari, kabupaten/kota minimal harus melaksanakan vaksinasi bagi 20 ribu warganya. Sekitar 1.400 vaksinator disediakan untuk mempercepat vaksinasi ini.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini