SuaraJogja.id - Pemadaman Penerangan Jalan Umum (PJU) selama Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Jogja berdampak baik. Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta bisa menghemat tagihan listrik selama Juli lalu hingga Rp33 juta.
"Tagihan listrik cukup menurun dibanding bulan Juni lalu. Ya ini dampak dari pemadaman PJU pada pukul 20.00 WIB," terang Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta Hari Setyawacana dihubungi wartawan, Jumat (20/8/2021).
Hari mengatakan bahwa pengeluaran untuk penerangan jalan pada bulan Juli sebesar Rp1.005.000.000, sementara pada bulan Juni, sebanyak Rp1.038.000.000.
"Jadi turunnya mencapai Rp33 juta. Jumlahnya cukup tinggi juga," kata Hari.
Baca Juga:Aktivitas Pasar Muara Karang Selama PPKM
Adanya penurunan tagihan listrik itu memang menghemat pengeluaran, sehingga pemadaman PJU pada pukul 20.00 WIB masih akan dilakukan selama PPKM Level 4 berlanjut.
"Pemadaman masih terus kami lakukan. Harapannya agar aktivitas pada malam hari masyarakat ikut berkurang. Di Jogja ketika malam banyak orang yang masih berkerumun jika tidak ada Covid-19," ujarnya.
Lebih lanjut, DPUPKP Jogja tidak memadamkan seluruh PJU di Kota Jogja. Beberapa tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan yang akan dimatikan sesuai jam yang ditentukan.
"Sebagian masih kami terapkan (pemadaman). Lainnya yang tidak menimbulkan kerumunan mulai dinyalakan," kata dia.
PJU Jalan Malioboro yang menjadi salah satu lokasi kerumunan tetap dimatikan. Selain itu lampu-lampu di Jalan Diponegoro juga tetap dimatikan.
Baca Juga:Salurkan Bantuan Kepada Para Mekanik di Masa PPKM, Mobil Fokus Kepada MMC
Ia mengatakan lampu di jalur masuk Kota Jogja, seperti Jalan Kusumanegara lalu jalan di wilayah Gedongkuning sudah diaktifkan kembali.
"Penerapan ini tetap kami evaluasi. Jika kondisinya malah menambah banyak mobilitas pengendara di malam hari bisa dilakukan kebijakan yang sama," ujar Hari.