"Selama perjalanan, saya dan istri masih bisa bekerja Online, anak anak juga sekolah sistem daring," imbuh Umbu.
Anton dan Umbu menyatakan bahwa apa yang mereka lakukan saat ini bukan sekedar hobi lagi, tapi sudah sebagai pilihan hidup, mereka mengaku bahwa dari perjalanan yang mereka lakukan, mendapatkan kepuasan batin yang luar biasa.
"Hidup harus dinikmati, kita mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan baru, mengenal banyak ragam orang dan suku, serta pengalaman pengalaman baru yang luar biasa," terang Anton dan Umbu bergantian.
Terkait masa PPKM yang diterapkan di Indonesia, Anton dan Umbu mengaku bahwa dalam perjalanan, kadang memang mereka tidak bisa memasuki suatu kota atau tempat karena terhalang aturan.
Baca Juga:Penyekatan di TPR, Begini Modus Wisatawan agar Bisa Tetap Sampai Ke Pantai Gunungkidul
"Saat ada penyekatan, ya kita manut saja, mundur dulu, berkemah dulu, saat penyekatan bubar, baru kita masuk, yang penting kita melengkapi diri dengan surat kesehatan dan taat prokes," terang Anton sambil tertawa.
Menurut Anton dan Umbu, catatan dan dokumentasi perjalanan selalu mereka rekam, dan dibagikan di grup media sosial mereka, yaitu grub FB Camper Van Indonesia, yang beranggotakan sekitar 45 ribu tersebar di seluruh Indonesia.
Dari grup itu mereka bisa saling berbagi informasi tempat yang baru saja dikunjungi, juga bisa janjian, atau ketemu dengan anggota lain yang kebetulan sedang melakukan Trip di tempat yang sama.
"Tempat tempat di Indonesia itu sangat luar biasa, salah satu contohnya adalah Gunungkidul ini, tapi kami masih punya satu keinginan, yaitu keliling dunia dengan mobil rumah kami, dengan membawa nama Camper Van Indonesia," kata Umbu.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Fenomena Lumut di Pantai Natuna, Pemerhati Lingkungan Ungkap Pertanda Ini