Update Merapi, Luncurkan 11 Kali Lava dalam Enam Jam Terakhir Terjauh 1,8 Kilometer

pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tercatat sejumlah guguran lava merapi meluncur ke arah barat daya.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 17 September 2021 | 09:04 WIB
Update Merapi, Luncurkan 11 Kali Lava dalam Enam Jam Terakhir Terjauh 1,8 Kilometer
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (15/8/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum ada awan panas yang muncul tapi guguran lava juga masih terus terjadi. 

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Jumat (17/9/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tercatat sejumlah guguran lava itu meluncur ke arah barat daya.

"Teramati 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/9/2021).

Dalam periode pengamatan kali ini visual gunung terlihat jelas. Tetapi tidak teramati asap kawah yang keluar.

Baca Juga:Update Merapi, 22 Kali Guguran Lava Dalam 24 Jam Terakhir Terjauh Hingga 2 Km

Sejumlah kegempaan masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut walaupun dengan intensitas kecil. Kegempaan itu hanya berasal dari kegempaan guguran 20 kali dan low frekuensi sebanyak 1 kali.

Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Kamis (16/9/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB masih tidak teramati awan panas guguran yang keluar. 

Dalam periode 24 jam tersebut juga hanya teramati guguran lava yang keluar dari puncak Merapi. 

"Dalam periode 24 jam teramati 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1800 meter ke arah barat daya," ucapnya.

Sejumlah kegempaan yang masih terjadi dalam periode tersebut berasal yang paling banyak dari kegempaan guguran yakni 175 kali. Selanjutnya disusul oleh kegempaan hembusan 14 kali, hybrid atau fase banyak 3 kali, low frekuensi dan vulkanik dangkal 1 kali.

Baca Juga:Dua Kubah Lava Gunung Merapi Bertambah Tinggi

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.  

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," imbuhnya.

Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. 

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu. 

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak