"Kan dibatasi sekali. Apalagi saat PPKM Level 4 itu. Hampir semua pasar yang tidak menjual bahan pokok harus tutup. Untungnya ketika ada perpanjangan PPKM kalau tidak salah akhir Juli 2021 itu shopping center boleh dibuka. Tapi dari pukul 08.00-12.00 wib," tentu waktu itu kurang.
Pada waktu itu, datang ke kios dan berjualan serasa tak ada artinya. Sebab tidak ada pengunjung sama sekali dan ia hanya bermain gawai, sambil sesekali menawarkan buku lewat online.
Sedikit harapan akhirnya muncul. Penerapan PPKM Level 3 membuka seluruh pasar termasuk shopping center dengan protokol kesehatan yang ketat. Serasa menjadi angin segar setidaknya ada pengunjung yang datang ke kiosnya. Operasional juga diperpanjang bukan pukul 08.00-15.00 wib.
"Tapi kalau dibanding dengan tahun lalu (2020) yang juga dalam situasi pandemi, pengunjungnya di tahun ini malah sepi. Mungkin butuh waktu dulu," terang dia.
Baca Juga:Aturan Ganjil-Genap Diterapkan Akhir Pekan, Wawali Jogja Akui Bakal Rumit
Bagi pedagang buku lainnya, Sufia Ernawati kondisi saat ini mau tidak mau harus bertahan dengan berbagai cara. Sedikitnya kunjungan pembeli, bahkan wisatawan di sekitar Taman Pintar yang tidak ada karena belum dioperasikan, dirinya harus berhutang dahulu.
"Ya jadinya gali lubang-tutup lubang untuk bisa menggaji karyawan dan memesan buku lainnya termasuk membayar sewa kios. Memang barang seperti buku kan bisa bertahan lama. Tapi jika tidak ada buku baru yang masuk percuma saja. Kadang orang-orang juga mencari buku baru itu," katanya.
Erna sapaannya, mengatakan bahwa pedagang buku di Shopping Center rata-rata menjual buku yang beraneka ragam dalam 1 kios. Adapun yang menjual buku secara spesifik namun pedagang itu memiliki kios lain yang menjual buku dengan berbagai tema.
Buku yang dijualnya antara lain, buku cerita anak, komik, buku filsafat, politik, pelajaran, novel, bahkan buku untuk budidaya dan berbisnis.
"Harganya juga standar. Mulai Rp5 ribu sampai bisa Rp200 ribu. Itu biasanya yang mahal buku kesehatan. Dulu mencari hasil Rp1 juta cukup mudah. Sekarang Rp100 ribu sangat sulit," terang dia.
Baca Juga:Cerita Hyatt Regency Jogja Terus Kembangkan Kreasi Demi Tarik Tamu Selama Pandemi
Shopping center lanjut Erna, memang memberikan harga murah dibanding toko buku lain yang ada di Jogja. Bahkan kerap memberi diskon, mulai 10-25 persen. Artinya, harga buku yang dijual di toko besar lebih mahal. Hal itu juga membantu pembeli yang keterbatasan dana. Sehingga memudahkan untuk mencari buku dengan judul dan bentuk yang sama.