Selain menjual ukuran pedaging, namun ketika ia jual dengan klasifikasi bakalan indukan maka ia labeli harga Rp125.000 perkilogram, iitu ia lakukan beberapa kali dalam periode panenannya.
Untuk ilmunya, ia lebih banyak belajar dari channel Youtube yang banyak bisa didapatkan di internet. Dari usahanya tersebut ia telah memiliki tabungan yang tidak sedikit. Bahkan ia mampu membangun kandang dengan kapasitas yang lebih besar lagi.
"Kalau kelinci itu bisa dijual urin dan kotorannya," ungkapnya.
Sumanto, bapak Gentur mengaku sangat bangga dengan anak semata ayamnya tersebut. Sejak kecil anaknya memang ingin selalu mandiri dan tidak menggantungkan hidupnya dari orangtuanya.
Baca Juga:Pria Asal Gunungkidul Ditangkap Polisi, Hendak Maling Motor di Lokasi yang Sama
Semenjak masuk SMP, Gentur sudah membantunya membuat tali tambang. Dalam sehari, Gentur mampu mendapat upah Rp50.000 perhari. Dan Sumanto mengaku sangat terbantu dengan aktivitas anaknya tersebut
"Ya saya sudah tidak memberi uang jajan lagi. Minimal untuk beli paketan ya tidak minta uang lagi sama orangtuanya,"ujarnya.
Sejak awal, lanjut Sumanto, anaknya tersebut ingin memiliki usaha sampingan yang bisa dikerjakan sembari tetap bersekolah. Gentur kecil memulai memelihara lele, kemudian beralih ke burung ocehan hingga akhirnya beralih ke kelinci.
Untuk tahap awal, ia membawa keliling anaknya ke peternak yang sudah sukses di Bantul hingga Magelang. Bahkan sesekali ia melepas anaknya ke Pasar Hewan di Pasty Bantul untuk belajar tentang hewan yang ia sukainya.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Tinggal di Kandang Sapi, Pasutri di Gunungkidul Dibantu Bripka Oktaviani Beli Tanah