Lapas Sleman Punya Kampung Asimilasi, YS: Bisa Jadi Bekal Selepas Masa Tahanan

Lapas Klas IIB Sleman punya program Kampung Asimilasi.

Galih Priatmojo
Rabu, 22 September 2021 | 19:32 WIB
Lapas Sleman Punya Kampung Asimilasi, YS: Bisa Jadi Bekal Selepas Masa Tahanan
Warga Binaan Lapas Klas IIB Sleman sedang beraktivitas di salah satu area Lapas, sebagai bagian dari program Kampung Asimilasi. (dok.ist/Lapas Klas IIB Sleman).

SuaraJogja.id - Setiap orang ingin menjadi lebih baik dari hari ke hari, demikian pula halnya warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Sleman. Untuk mewadahi hal itu, Lapas Klas IIB Sleman punya program Kampung Asimilasi

YS, seorang warga binaan peserta program Kampung Asimilasi mengaku bersyukur, selama ia dibina di Kampung Asimilasi Lapas Sleman bisa mendapat banyak tambahan ilmu pengetahuan.

Ilmu yang ia dapat dari bermacam-macam aktivitas di Kampung Asimilasi, tak pernah ia dapatkan semasa ia berada di luar.

"Yang jelas selama saya dibina di kampung asimilasi ini, diberi kepercayaan untuk mengikuti semua program pembinaan," tuturnya, Rabu (22/9/2021).

Baca Juga:PN Sleman Vonis Bebas Terdakwa Dugaan Nilai Ijazah Palsu, Keluarga Sujud Syukur

YS menyebut, setidaknya selama ini ia pernah mengikuti program pengenalan pertanian, perikanan, peternakan dan budidaya maggot.

"Besar harapan saya setelah lepas dari sini, saya akan mengembangkan ilmu yang saya dapat, untuk saya kembangkan di luar sebagai bekal hidup saya," ungkap YS.

"Pesan saya untuk pembimbing, jangan bosan beri bimbingan dan pembinaan bagi warga binaan," tandasnya.

Kepala Lapas Klas IIB Sleman Kusnan mengatakan, Lapas yang populer di masyarakat dengan nama Lapas Cebongan ini, punya segudang aktivitas bagi warga binaan. 

Senada dengan YS, pihak lapas berharap kegiatan-kegiatan yang ada di Lapas, bisa membekali warga binaan menjadi lebih siap bekal melanjutkan hidup mereka, usai menyelesaikan masa hukuman.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Turun, RS di Sleman Mulai Efisiensi Nakes dan Kurangi Tempat Tidur

"Berawal dari Sebutan Camp, Kampung Asimilasi kemudian menjelma menjadi Pusat Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman," kata Kusnan. 

Kusnan menambahkan, Lapas Sleman sebagai lapas medium security, bekerjasama dengan sebuah yayasan mengelola sebuah lahan swasta.

Di atas lahan berhumus dengan luas lebih kurang 4.000 meter persegi dan menempel dengan bangunan Lapas, sejumlah warga binaan belajar bertani, bercocok tanam hingga memanen tanaman produktif, sayur-mayur misalnya.

Tak main-main pengembangan pertanian di atas lahan sempit itu dimulai dari penyusunan master plan, program penataan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Selanjutnya, menjalankan program pembinaan atau pelatihan kemandirian, diselaraskan dengan program yang ada.

Sejauh ini, kangkung, sawi, selada, bayam dan pepaya california ditanam di sana. Demikian juga pemanfaatan pertanian buah ala tabulampot, terhitung kelengkeng, mangga, sawo, belimbing sudah pernah dipanen di Lapas.

"Tak hanya pertanian, Lapas Kelas IIB Sleman juga membudidayakan perikanan dan peternakan. Bahkan kami melalui SK Ditjen PAS sebagai Lapas Sentra Budidaya Sayuran," terangnya.

Kekinian, Lapas yang ada di wilayah Kapanewon Mlati ini baru saja mendapat sarpras traktor, instalasi hidroponik, biopon maggot, kandang BSF, kolam terpal semi permanen dan ruang pertemuan. Semua untuk mendukung program Kampung Asimilasi tersebut.

Pihak Lapas juga menyadari, keseriusan membekali keterampilan bagi warga binaan perlu dibarengi dengan sinergi bersama berbagai pihak terkait.

Di pihak swasta sebutlah Yayasan Bina Insan Berdikari Sleman dan Yayasan Bahtera Mitra Mahardhika Yogyakarta.

Sementara dari bidang pemerintahan, belum lama ini Lapas Cebongan menjalin sinergi dengan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada dalam program Kerjasama PKM-PM Budidaya Ayam Bahagia.

Kusnan menyebut, Lapas Cebongan punya komitmen berkontribusi mendukung program ketahanan pangan nasional. Sekaligus mempersiapkan SDM yang produktif, mandiri dan inovatif serta mempunyai keterampilan di bidang pertanian, perikanan dan peternakan.

"Ikut berkontribusi menyumbangkan PNBP Pembinaan Kemandirian ke Kas Negara," lanjut dia. 

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak