SuaraJogja.id - PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) menyatakan masih akan menunggu Izin Penetapan Lokasi (IPL) dari Pemda DIY terkait dengan pemantauan atau survei trase jalan tol Solo-Jogja-Bandara YIA di wilayah Kulon Progo. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya kesalahpahaman antara Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau warga.
"Saat ini kami menunggu izin penetapan lokasi (IPL) dari Pemda DIY. Sehingga memang belum dilaksanakan pemantauan di lapangan. Itu dilakukan untuk menghindari terjadinya misinterpretasi," kata Corporate Communication PT Jogjasolo Margo Makmur (JMM) Ahmad Izzi kepada awak media, Rabu (6/10/2021).
Izzi menuturkan pemantauan di lapangan itu terkait trase tol itu memang penting dilakukan oleh BUJT selaku instansi yang berwenang. Hal itu dilakukan bertujuan untuk menganalisis trase jalan tol yang ada.
Termasuk untuk mengecek kelayakan trase itu sudah sesuai dengan standar atau belum. Kelayakan itu sendiri sebelumnya sudah ditentukan oleh Kementerian PUPR.
Baca Juga:Tren COVID-19 Melandai, Pemda DIY Pertanyakan PPKM Tak Turun Level
Namun, kata Izzi, pihaknya masih belum akan melakukan pemantauan lebih lanjut di lapangan. Mengingat IPL yang belum diterbitkan oleh Pemda DIY tadi.
"Kami saat ini belum berani terjun ke masyarakat karena memang belum mengantongi IPL dari Pemda DIY," ujarnya.
Tidak hanya jalan tol saja yang akan melintasi wilayah Bumi Binangun. Selain itu, ada juga rencana pembangunan dua rest area di wilayah Kulon Progo untuk lebih mendukung peningkatan ekonomi lokal masyarakat.
Kepala Bappeda Kulon Progo Triyono menyebut bahwa kehadiran rest area di Bumi Binangun dapat memberi dampak positif tersendiri bagi para pelaku UMKM. Baik dari usaha jasa pariwisata meliputi kuliner dan penginapan tapi juga industri kecil milik masyarakat sekitar.
Nantinya, kata Triyono, pihaknya akan terlebih dulu melakukan seleksi atau pemilihan kepada sejumlah pelaku usaha jasa pariwisata, UMKM hingga industri kecil milik masyarakat. Agar nantinya mereka dapat naik level dan bersaing di dalam rest area tersebut.
Baca Juga:DIY Bersiap Gelar Kuliah Tatap Muka, Pemda Minta Tambahan Vaksin ke Pemerintah Pusat
"Ya harapannya pelaku UMKM di Kulon Progo bisa ikut terdongkrak dan akhirnya naik kelas. Kehadiran rest area nantinya juga semoga mampu ikut membantu meningkatkan daya beli masyarakat," ujar Triyono.
Agar lebih memudahkan aksesibilitas, kata Triyono, rest area di Kulon Progo pun bakal terintegerasi dengan fasilitas kendaraan yang ada. Mulai dari layanan shuttle hingga bus.
"Jadi nanti pelaku UMKM yang terseleksi masuk di rest area kemudian bisa berbagi pengalamannya kepada pelaku UMKM lain yang belum mendapat kesempatan itu. Bisa juga kita atur agar UMKM yang ada di rest area pun bergantian seperti yang sudah diterapkan di Bandara YIA," terangnya.