8 Makanan Khas Yogyakarta, dari Gudeg, Mangut Lele, Oseng Salak Pondoh, Semua Enak!

Mulai Gudeg hingga Bakpia Pathok memiliki cita rasa makanan khas Yogyakarta yang tak ada di daerah lain. Makanan khas Yogyakarta tak sekadar didominasi rasa manis.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 11 Oktober 2021 | 08:25 WIB
8 Makanan Khas Yogyakarta, dari Gudeg, Mangut Lele, Oseng Salak Pondoh, Semua Enak!
Sate Klathak Pak Pong. (Suara.com/Dany Garjito)

SuaraJogja.id - Makanan khas Yogyakarta, bukan hal baru untuk pencinta kuliner Indonesia. Namun ada juga yang belum banyak diketahui mereka. Selain kaya akan wisata alam dan budaya, Yogyakarta menjadi destinasi wisata favorit, karena memiliki sederet makanan khas.

Mulai Gudeg hingga Bakpia Pathok memiliki cita rasa makanan khas Yogyakarta yang tak ada di daerah lain. Makanan khas Yogyakarta tak sekadar didominasi rasa manis. Ada pula perpaduan rasa gurih dan asin yang menggugah lidah.

Mayoritas makanan sedap asal Yogyakarta diolah dengan cara tradisional yang menghadirkan cita rasa khas. Sederet rumah makan malah tak segan untuk menunjukkan suasana dapur kepada para pelanggannya.

Berikut ini sederet makanan khas Yogyakarta yang wajib dikunjungi ketika sedang berlibur atau mendapat tugas di daerah yang dipimpin seorang sultan ini.

Baca Juga:Garmin Indonesia Resmikan Brand Store Baru di 3 Kota

1. Gudeg

Wisata kuliner Jogja - Gudeg Kangen Bu Manto Gejayan (instagram @giiemiic)
Wisata kuliner Jogja - Gudeg Kangen Bu Manto Gejayan (instagram @giiemiic)

Gudeg menjadi makanan khas Yogyakarta yang paling dicari wisatawan. Olahan dari gori atau nangka muda ini memiliki rasa yang manis. Olahan gori yang berwarna coklat gelap kemudian disajikan bersama krecek, telur atau ayam bacem.

Di Yogyakarta, Gudeg Yu Djum menjadi rumah makan yang sudah melegenda. Selain itu, masih ada Gudeg Manggar Bu Tinur, Gudeg Pawon, Gudeg Mercon Bu Tinah, Gudeg Bu Tjitro "1925" hingga Gudeg Manggar Ibu Jumilan

Meski tersedia banyak rumah makan yang menjajakan gudeg, namun semuanya tak pernah sepi dari pembeli. Ketika akhir pekan atau waktu liburan, deretan rumah makan gudeg itu selalu disesaki para wisatawan luar kota.

2. Sate Klathak

Baca Juga:Duel Panas Derbi Mataram Persis Solo vs PSIM Yogyakarta, Gibran: Aku Nonton Ning Omah

Sate Klathak Pak Pong. (Suara.com/Dany Garjito)
Sate Klathak Pak Pong. (Suara.com/Dany Garjito)

Sate Klathak merupakan sate dari daging kambing muda yang diolah dengan taburan garam dan bumbu kecap. Keunikan dari Sate Klathak terletak pada tusuknya yang menggunakan jeruji besi.

Jeruji besi berfungsi menghantarkan panas hingga ke dalam daging. Dengan begitu, sate tersebut akan matang dengan maksimal hingga ke dalam daging.

Sate Klathak banyak ditemui di Kabupaten Bantul. Bila tertarik menikmati sate ini, cobalah berkunjung ke Sate Klathak Pak Pong, Sate Klathak Pak Bari, Sate Klathak Pak Jupaini hingga Sate Klathak Pangestu.

3. Mangut Lele

Mangut Lele Mbah Marto (Guideku.com/Adit)
Mangut Lele Mbah Marto (Guideku.com/Adit)

Olahan ikan lele ini sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir, meski sejatinya sudah ada sejak lama. Beberapa ulasan para pesohor publik hingga acara-acara televisi membuat pamor Mangut Lele kembali melambung.

Mangut Lele banyak dijumpai di Bantul. Salah satunya warung Mbah Marto yang terletak di tengah perkampungan. Meski lokasinya cukup tersembunyi, namun pelanggan sudah mengantre, bahkan sebelum Mangut Lele siap disajikan pukul 10.00 WIB.

Mangut Lele diolah dengan cara diasap agar tahan lebih lama. Ikan berkumis ini terasa lezat dengan perpaduan beberapa bumbu dan santan.

4. Belalang Goreng

Belalang goreng. (Dokumentasi pribadi/Hayuning Ratri Hapsari)
Belalang goreng. (Dokumentasi pribadi/Hayuning Ratri Hapsari)

Warga Gunung Kidul melihat belalang bukan sekadar serangga yang biasa merepotkan petani. Hewan berprotein tinggi ini sukses diolah menjadi kuliner ekstrim dengan rasa yang enak.

Belalang goreng banyak dijual warga di sepanjang jalan menuju pantai-pantai di Gunung Kidul. Namun di pusat kota Gunung Kidul juga sudah ada toko oleh-oleh belalang goreng bernama Pak Ngadi.

Toko Belalang Pak Ngadi memiliki beberapa olahan belalang, mulai dari goreng krispi, abon belalang, goreng bacem hingga goreng original. Toko ini berada kecamatan Wonosari, Gunung Kidul.

5. Bakpia Pathok

Pekerja memproduksi bakpia di Bakpia Pathok 526 Sedulur, Ngampilan, Pathuk Sanggrahan, Yogyakarta, Jumat (27/8/2021).  ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pekerja memproduksi bakpia di Bakpia Pathok 526 Sedulur, Ngampilan, Pathuk Sanggrahan, Yogyakarta, Jumat (27/8/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Bakpia Pathok menjadi oleh-oleh yang wajib dibeli ketika berkunjung ke Yogyakarta. Olahan ini terbuat dari kacang hijau dengan gula yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Kini, Bakpia Pathok juga menyediakan rasa nanas, durian hingga cokelat.

Ada banyak toko yang menjajakan Bakpia Pathok di wilayah Yogyakarta, terutama di sekitar Malioboro. Toko yang terkenal adalah Bakpia Pathok 25. Selain itu, ada pula Bakpia Djava, Bakpia 75, Bakpia 531 hingga Bakpia Merlino.

6. Geplak

Geplak merupakan makanan khas Yogyakarta, tepatnya dari Kabupaten Bantul. Cemilan ini terbuat dari tepung beras, kelapa parut dan gula. Geplak biasanya disajikan dalam berbagai warna yang membuat kue ini jadi menarik.

Meski identik dengan Bantul, cukup mudah untuk mendapatkan Geplak di berbagai sudut Yogyakarta. Di setiap toko oleh-oleh pasti menyediakan Geplak sebagai salah satu jajanan.

7. Tiwul

Nasi Tiwul (Wikimedia Commons)
Nasi Tiwul (Wikimedia Commons)

Tiwul merupakan makanan khas Yogyakarta, tepatnya dari wilayah Gunung Kidul. Tiwul terbuat dari singkong yang diolah menjadi tepung gaplek, kemudian dicampur dengan air dan sedikit parutan kelapa.

Tiwul cukup eksis di Gunung Kidul, sebagai alternatif pengganti beras. Jika wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta ingin mencicipi tiwul, makanan ini cukup banyak tersedia di pasar tradisional di Gunung Kidul, Bantul hingga Kota Jogja.

8. Olahan Salak Pondoh

Salak pondoh merupakan buah yang tumbuh subur di Kabupaten Sleman, tepatnya lereng Gunung Merapi. Ada banyak warga yang memanfaatkan lahannya untuk menanam Salak Pondoh.

Seiring berkembangnya zaman, salak pondoh tak hanya disantap seperti biasa. Sudah ada banyak manisan, keripik hingga oseng-oseng dengan bahan utama dari salak Pondoh.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Olahan Salak Ki Demang Bedog menjadi salah satu yang mempopulerkan oseng-oseng salah Pondoh. Salak sebagai bahan utama dimasak dengan campuran ikan teri, cabai dan bumbu rempah.

Kontributor : Lukman Hakim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini