"Sehingga tutupan awan DIY ini terlihat masih cukup banyak. Sehingga mengakibatkan walaupun radiasi yang terpancar cukup maksimal tapi suhu udara tidak seterik pada tahun 2019," ungkapnya.
Disebutkan Reni, fenomena kulminasi atau hari tanpa bayangan ini untuk wilayah DIY bisa terjadi dua kali dalam setahun. Biasanya terjadi sekitar Maret-April dan September-Oktober di antara menjelang musim penghujan dan menjelang musim kemarau.
Lebih lanjut, Reni menerangkan tidak ada dampak lingkungan yang ekstrim terkait dengan fenomena ini.
"Jadi kalau secara kondisi iklim ini memang hanya terasa udara gerah dan itu dampaknya lebih ke kesehatan kita manusia," tandasnya.
Baca Juga:Antisipasi Pengerukan Ilegal, Sri Sultan Tegaskan Penambangan Harus Berizin