Karantina Atlet PON dari Papua, Pemda DIY Sediakan Dua Isoter

Menurut Aji, saat ini baru isoter Dinsos yang dimanfaatkan untuk isolasi para atlet PON DIY.

Eleonora PEW
Rabu, 13 Oktober 2021 | 20:35 WIB
Karantina Atlet PON dari Papua, Pemda DIY Sediakan Dua Isoter
Sekda DIY Baskara Aji berbicara pada awak media di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (17/9/2020) siang. - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Pemda DIY menyediakan dua isolasi terpusat (isoter) untuk menampung para atlet DIY yang pulang dari PON XX di Papua. Dua isoter yang disediakan berada di Dinas Sosial DIY,Jalan Veteran Yogyakarta serta isoter milik Balai Besar Serayu Opak (BBWSO).

"atlet [PON} yang pulang ke yogyakarta akan melalui karantina terlebih dahulu di dua isoter ini," ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (13/10/2021).

Menurut Aji, saat ini baru isoter Dinsos yang dimanfaatkan untuk isolasi para atlet PON DIY. Namun jijka dibutuhkan maka BBWSO bisa segera dioperasikan.

"Yang paling banyak kedatangan tanggal 15 Oktober kalau tidak salah, jadi kita siapkan di bbwso," jelasnya.

Baca Juga:Final Sepak Bola PON Papua, Eduard Ivakdalam Akui Ketangguhan Aceh

Tak hanya isolasi, kedua isoter dimanfaatkan untuk tes PCR bagi atlet dan anggota kontingen DIY lainnya. Hal ini untuk memastikan kesehatan mereka pasca pulang dari Papua.

Apabila hasil tes PCR negatif COVID-19, para atlet dan official diperbolehkan pulang. Namun mereka harus tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) untuk mengantisipasi penyebaran virus.

"Sedangkan kalau [hasilnya' positif, mereka langsung isolasi. Yang membutuhkan perawatan langsung dirujuk ke rumah sakit," jelasnya.

Aji menambahkan, di isoter tersebut, anggota kontingen DIY juga melakukan pemeriksaan malaria. Hal itu untuk memastikan kesehatan mereka dari penyakit tersebut.

Sebab bila tidak dilakukan pemeriksaan malari, maka atlet atau official yang ternyata terpapar malaria bisa menulari orang lain. Bila dibiarkan maka dikhawatirkan akan terjadi endemi malaria di DIY.

Baca Juga:Gara-gara Selisih Bobot Badan, Atlet Angkat Berat Ini Ngamuk di PON Papua

"Karena kita yang agak sulit [misalnya] di kulon progo sudah melakukan penyemprotan, tapi kalau daerah lain [di diy] tidak melakukan ya berat. Pemeriksaan malaria ini juga dilakukan untuk menghindari potensi penularan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini