SuaraJogja.id - Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) ke XVI diselenggarakan di Papua mulai 2-15 November 2021. Dalam gelaran Papernas kali ini Provinsi DIY mengirimkan 87 atlet.
"Dari 87 atlet tersebut, Kabupaten Bantul paling banyak mengirimkan atletnya sebanyak 29 atlet," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko, Selasa (19/10/2021).
Dari 29 atlet itu, sambungnya, mereka berasal dari beberapa kapanewon seperti kapanewon Sewon ada tujuh atlet; Bantul ada empat atlet; Pundong dan Sedayu ada tiga atlet; Imogiri, Jetis, Kasihan, Pleret dan Sanden masing-masing dua atlet;
Bambanglipuro dan Banguntapan masing-masing satu atlet.
Sedangkan untuk cabang olahraga (cabor) yang diikuti atlet dari DIY sebanyak delapan cabor. Meliputi angkat berat, atletik, bulutangkis, boccia, catur, panahan, tenis kursi roda, dan tenis meja.
Baca Juga:Jejak Rian Ardianto di Jogja, Tinggalkan Bantul Saat SMA Kini Rebut Piala Thomas
"Adapun cabor yang tidak diikuti atlet dari Kabupaten Bantul adalah catur," paparnya.
Isdarmoko menyampaikan, Peparnas merupakan kompetisi olahraga yang menyerupai Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun, yang membedakan adalah atletnya merupakan penyandang disabilitas dan terdapat perbedaan pembagian kelas dan teknis pertandingan antara PON dan Peparnas.
"Pembagian kelompoknya menurut kondisi fisik masing-masing atlet," ujarnya.
Harapannya, atlet-atlet dari Bumi Projotamansari yang bergabung bersama tim DIY bisa berhasi bisa mendapatkan hasil yang terbaik.
"Seperti PON kemarin, banyak emas yang diraih atlet dari Bantul, semoga nanti NPC Bantul juga dapat mendulang emas," ujarnya.
Baca Juga:PPKM DIY Sudah Turun ke Level 2, Bupati Bantul: Perkiraan Kami Turun Akhir Oktober
Sementara itu, Ketua National Paralimpic Committe (NPC) Bantul Yulianto optimistis dengan kondisi para atlet yang akan bertanding di Peparnas XVI. Itu dilihat dari atlet dari pelatda yang sudah pernah bertanding.
- 1
- 2