Ancaman Cuaca Ekstrem, Ini Sejumlah Titik di Sleman yang Perlu Diwaspadai

Potensi bencana di Sleman meliputi tanah longsor, banjir lahar, hingga pohon tumbang akibat angin kencang.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 20 Oktober 2021 | 13:10 WIB
Ancaman Cuaca Ekstrem, Ini Sejumlah Titik di Sleman yang Perlu Diwaspadai
[ILUSTRASI] Video Detik-Detik Mencekam Pemotor Nyaris Kejatuhan Pohon Tumbang. (Instagram/@denpasar.viral)

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mulai memetakan sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi bencana alam. Mengingat pergantian musim yang dibarengi dengan potensi cuaca ekstrem semakin dekat.

Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono menuturkan, potensi bencana di Bumi Sembada sendiri meliputi tanah longsor, banjir lahar, hingga pohon tumbang akibat angin kencang. Potensi bencana itu tersebar di sejumlah wilayah yang ada.

"Kalau titik-titik cuaca ekstrem biasanya itu menimbulkan longsor ya berarti Prambanan, kalau ancaman banjir lahar berarti lereng Merapi. Terus untuk yang di perkotaan kayak misalnya Mlati, Ngaglik itu lebih cenderung ke pohon-pohon tumbang akibat angin besar yang ada di sepanjang jalan," kata Joko saat dihubungi awak media, Rabu (20/10/2021).

Joko menyebut BPBD Sleman sendiri akan memprioritaskan pengawasan di daerah potensi bencana lahar hujan di lereng Merapi serta tanah longsor di wilayah Prambanan.

Baca Juga:Ngeri! Ribuan Ikan di Waduk Saguling dan Cirata Mati Mendadak

"Untuk cuaca ekstrem kemungkinkan yang akan menjadi prioritas ya Lereng Merapi sama Prambanan," ujarnya.

Disebutkan Joko, setidaknya terdapat tiga desa yang menjadi perhatian rawan tanah longsor yakni Sambirejo, Gayamharjo dan Wukirharjo. Tiga desa itu menjadi prioritas pemantauan oleh BPBD Sleman.

"Sementara yang di Lereng Merapi kita ada di desa Purwobinangun, Pakem, terus di Turi ada di Wonokerto dan Girikerto karena ada sungai yang berhulu di puncak Merapi," tuturnya.

Selain itu, Joko turut mengimbau kepada sejumlah dinas atau instansi terkait mengenai pengawasan baliho. Agar yang pihak yang bersangkutan bisa memberikan pemberitahuan ke masing-masing pemilik baliho besar agar dapat ikut memantau.

"Jadi kalau ada kejadian bisa segera dikondisikan. Itu yang ada di perkotaan," ucapnya.

Baca Juga:Brakk! Pohon Tumbang Menimpa Mobil Sedan di Jalur Pantura Situbondo

Untuk potensi pohon tumbang, disampaikan Joko juga sudah dikoordinasikan dengan dinas terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Tujuannya untuk melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang dinilai sudah membahayakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak