Klaster Takziah di Sedayu Merembet ke Tiga Kabupaten, Puluhan Siswa Positif Covid-19

adanya dua klaster itu dampaknya 300 orang sejauh ini telah menjalani tracing.

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Jum'at, 05 November 2021 | 18:15 WIB
Klaster Takziah di Sedayu Merembet ke Tiga Kabupaten, Puluhan Siswa Positif Covid-19
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

"Terpaksa hari ini di Bantul ada kenaikan yang isolasi menjadi 111 orang. Padahal 10 hari kemarin baru 71 orang," jelasnya.  

Langkah lainnya yang akan dilakukan yaitu melakukan monitoring supervisi terhadap proses disiplin protokol kesehatan (prokes) di sekolah-sekolah. Pihaknya juga sudah melakukan survei perilaku masyarakat terhadap prokes.

"Sekarang kami sudah survei perilaku masyarakat terhadap prokes, terutama di lingkungan pendidikan. Jangan sampai penambahan Covid-19 berlangsung lagi, kami betul-betul ketat sekarang," tegasnya.

Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharjo menyampaikan, akan melakukan tes swab berbasis PCR secara acak ke 120 sekolah. Dalam satu bulan ditargetkan ada 700 warga sekolah yang menjalani swab PCR acak.

Baca Juga:Muncul Klaster Covid-19, Bupati Bantul Sebut Masyarakat Mulai Abai Protokol Kesehatan

"Ada 700 orang per bulan yang akan jadi sasaran tes swab secara acak. Tapi kalau semakin banyak yang menjalani tes swab akan semakin bagus," katanya.

Sebagai informasi, klaster takziah itu muncul karena ada seorang warga Kalurahan Argorejo berinisial M (22) meninggal dunia saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Ia meninggal pada 2 Oktober 2021 lalu. Meski sudah tahu bahwa M positif Covid-19 tetapi pihak keluarganya menolak untuk dimakamkan secara prokes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak