SuaraJogja.id - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk dalam salah satu prioritas wisata halal. Hal ini diapresiasi oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri mengatakan bahwa Jogja adalah daerah kedua yang paling sering dikunjungi wisatawan setelah Pulau Bali. Dengan demikian, apabila konsep wisata halal diimplementasikan di Jogja akan menjadi nilai plus.
"Jogja ini kan adalah kunjungan wisata kedua setelah Bali. Orang-orang yang selesai liburan di Bali berikutnya pasti ke Jogja," ujarnya dalam sarasehan budaya di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul pada Sabtu (6/11/2021).
Oleh karena itu, wisata halal dapat memfasilitasi wisatawan dari negara lain yang ingin merasakan wisata halal di Jogja.
Baca Juga:Proyek Tol Solo-Jogja Lewati Dua Situs Cagar Budaya, Kontraktor Pastikan Batu Yoni Aman
"Jadi bukan hanya wisatawan dari negara-negara tertentu saja. Harus datangkan juga wisatawan dari negara yang ingin mendapatkan makanan halal dan sebagainya," paparnya.
Ia optimistis label wisata halal akan membuat kunjungan wisatawan ke Jogja meningkat. Namun, lantaran masih suasana pandemi Covid-19, kekinian jumlah wisatawan yang datang belum begitu banyak.
"Saya yakin dengan label wisata halal jumlah wisatawan akan semakin meningkat. Mudah-mudahan wabah ini segera diangkat dan jumlah wisatawan semakin banyak," katanya.
Sehingga dampaknya ialah perekonomian masyarakat Jogja semakin sejahtera.
Sampai saat ini belum ada regulasi yang mengatur tentang wisata halal. Karena itu, anggota PKS yang duduk di DPR RI akan memperjuangkannya.
Baca Juga:Modus Berikan Modal Usaha Pakai Uang Dolar AS, WNA Kamerun Tipu Warga Jogja Rp300 Juta
"Tentu hal ini akan diperjuangkan oleh anggota legislatif yang ada di DPR RI," terangnya.
Ketua Bidang Seni Budaya DPW PKS DIY Amir Syarifudin mengungkapkan, konsep halal merupakan sebuah kebutuhan. Sehingga tidak perlu dikaitkan dengan agama.
"Agama itu urusannya kyai-kyai. Wisata halal diperlukan karena memang ada wisatawan yang membutuhkannya," ujar Amir.