"Nah ini sebenarnya kan ada orang berpikir kalau mengkonsumsi itu bisa menjadi lebih segar tambah tenaga dan lain-lain. Kalau sejauh ini hal itu masih kita pahami sebagai mitos," tegasnya.
Sejauh ini tidak ada data yang bisa kemudian menunjukkan hubungan antara berbagai efek itu dan daging anjing yang dikonsumsi.
Justru yang dipastikan ada adalah selaiknya efek dari daging-daging hewan lainnya jika dikonsumsi secara berlebihan. Misalnya saja akibat dari kandungan lemak hingga kolesterolnya.
"Tetapi secara prinsip, ini seperti juga konsumsi daging hewan yang lain. Ada resiko-resiko yang terkandung di situ, misalnya lemaknya, kolesterolnya. Tapi saya kira kalau dari pemahaman apakah nanti menjadi lebih sakit atau nanti punya energi vitalitas tinggi nah itu kami yang belum tahu. Sejauh ini masih mitos," ungkapnya.
Baca Juga:Cakupan Vaksinasi di Kulon Progo Capai 71,4 Persen
Dari kandungan nutrisi pun, daging anjing tidak jauh berbeda dengan daging lainnya misalnya daging sapi atau kambing. Kalau pun memang ada protein yang lebih tinggi tapi selisihnya tidak terlalu jauh hanya satu atau dua persen saja sehingga lebih kurang sama dan tidak terlalu signifikan.
Wilayah DIY Berstatus Bebas Rabies
Widagdo mengatakan bahwa DIY sendiri sudah ditetapkan sebagai wilayah berstatus bebas rabies. Sehingga tidak dipungkiri justru status ini yang kemudian perlu menjadi perhatian bersama.
Terlebih pada kasus penyelundupan anjing yang belum lama ini telah terbongkar di Kulon Progo. Menurutnya potensi penyebaran rabies itu masih ada, sehingga tetap perlu mendapat atensi khusus.
"DIY ini statusnya sudah bebas rabies. Ini yang sebenarnya menjadi perhatian kita juga. Jadi selain tadi terkait dengan hewan ini kan bukan hewan potong tapi lebih cenderung hewan yang justru bermanfaat bagi kita sebagai hewan kesayangan di Jogja statusnya bebas rabies," tuturnya.
Baca Juga:Akses Jalan di Kulon Progo Tertutup Longsor
Pasalnya, kata Widagdo, sejauh ini sumber anjing yang masuk ke wilayah DIY itu mayoritas berasal dari luar daerah. Kondisi itu yang dikhawatirkan dapat menimbulkan penyebaran virus rabies.