Bahas Radikalisme, Guru Besar UGM Sebut Pendidikan Agama Kurang Perhatikan Spiritualisme

Prof Subandi mengandaikan, agama tanpa spiritualitas bagaikan sebuah wadah tanpa isi.

Eleonora PEW
Kamis, 25 November 2021 | 19:19 WIB
Bahas Radikalisme, Guru Besar UGM Sebut Pendidikan Agama Kurang Perhatikan Spiritualisme
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta - (Antara/Rizky)

Terakhir terdapat komponen kesadaran alam. Kesadaran alam adalah kesadaran bahwa manusia merupakan bagian dari kehidupan di alam, baik dengan alam yang tampak di sekitarnya, maupun alam semesta nan luas (kesadaran kosmos).

Prof Subandi berharap, pendidikan spiritual dapat dilakukan sejalan dengan pendidikan agama. Selama ini, pendidikan spiritualitas sering terabaikan sehingga agama hanya menjadi bentuk dogma dan ritual-ritual dalam masyarakat.

Prof Subandi mengandaikan, agama tanpa spiritualitas bagaikan sebuah wadah tanpa isi. Sebaliknya kalau spiritualitas tanpa agama adalah isi yang tidak ditutupi oleh wadah.

“Karena spiritualitas itu kurang diperhatikan, maka agama cenderung bisa menjadi radikal, (sehingga) ini menjadikan potensi konflik SARA di Indonesia menjadi tinggi…… (pendidikan) spiritualitas bisa menjadi solusi yang bisa (dilakukan),” pungkas Prof Subandi.

Baca Juga:Jelang Moto GP 2022 di Mandalika, Pemerintah Lombok Tengah Waspadai Ancaman Paham Radikal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak