Perbarui Data PCR Acak, Balai Dikmen Sampaikan Klarifikasi

Balai Dikmen menyebut sampling acak yang sebelumnya menyebut ada satu siswa di SMA N 1 Kalasan Positif Covid-19, ternyata nihil

Galih Priatmojo
Sabtu, 27 November 2021 | 11:10 WIB
Perbarui Data PCR Acak, Balai Dikmen Sampaikan Klarifikasi
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Balai Pendidikan Menengah Sleman sampaikan klarifikasi mengenai jumlah kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah SMA/K, di wilayahnya.

Kepala Balai Dikmen Sleman Priyo Santoso mengatakan, dari sampling acak yang dilakukan, ia kembali mengumumkan bahwa ada 13 siswa dan satu orang guru terkonfirmasi positif Covid-19 di SMK N 1 Tempel, serta ada masing-masing dua orang siswa positif di SMA N 1 Pakem, SMA N 1 Cangkringan, SMA N 1 Seyegan.

"Sekaligus tolong untuk klarifikasi yang SMA N 1 Kalasan kemarin disampaikan ada satu [kasus positif Covid-19], tapi ternyata tidak ada. Ini tadi kirim hasilnya yang dari Puskesmas itu tidak ada. Jadi semua yang di PCR itu negatif," kata dia, Jumat (26/11/2021). 

Sementara untuk SMA Insan Cendikia, Kapanewon Turi, pihaknya masih belum mendapatkan hasil laporan dari sekolah. 

Baca Juga:Masih Ada Jalan Rusak, Pemkab Sleman Siapkan Rencana Perbaikan Tahun 2022

 "Sementara tetap 20, 19 murid dan satu guru," kata dia. 

Ia menambahkan, ada perbedaan dalam proses tracing kasus tersebut antara SMK N 1 Tempel dan lima sekolah lainnya. Tracing untuk kasus di SMA N 1 Seyegan, SMA N 1 Cangkringan dan SMA N 1 Pakem dilakukan pula bagi teman sekelas pasien kasus Covid-19, yang masuk PTM pada waktu yang sama. Serta keluarga pasien.

Sementara itu, tracing di SMK N 1 Tempel tidak lagi dilakukan terhadap siswa. Mengingat pada 24 November 2021, tes usap PCR yang dilakukan di sana tak menggunakan sampling acak per kelas seperti di lima sekolah lain. 

"Kalau di Tempel itu, di sana ada 107 siswa. Sampel diambilkan dari tiga kelas yang masuk hari itu. Jadi diambil semuanya yang masuk di hari itu, menyeluruh," ungkap dia.

"Sehingga, kalau mau ditracing, siapa lagi? Karena hari itu juga di sekolah itu yang masuk cuma tiga kelas. Sedangkan untuk sekolah yang sampelnya [tes acak] tidak merata di seluruh kelas, sudah hari ini dilakukan [tracing], di Cangkringan hari ini sudah dilakukan, di Pakem juga sudah," tambahnya. 

Baca Juga:Perizinan Tingkat Nasional Sudah Dikantongi, Sleman Temple Run 2021 Siap Digelar

Ia menyebut, untuk mengecek pelaksanaan PTM terbatas jenjang SMA/K di Sleman, pihaknya akan melakukan tes usap PCR secara acak, kepada total 43 sekolah, baik negeri maupun swasta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak