SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman turun tangan langsung mengirimkan dropping air bersih, ke sejumlah wilayah terdampak putusnya jaringan air bersih di kawasan gunung Merapi, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengungkapkan, dropping dilakukan usai Pemkab mengetahui pipa jaringan air bersih yang berada di aliran Kali Boyong dan Kali Kuning itu putus, pada Rabu (1/12/2021) akibat diterjang banjir lahar dingin.
Dropping air bersih sudah dilakukan sejak Kamis (2/12/2021) dan merupakan bentuk respons langsung dari Pemkab bagi warga setempat.
"Koordinasi sudah dilakukan dari aparat terkait, jika nanti air kirimannya habis akan langsung disuplai lagi," kata Kustini, Jumat (3/12/2021).
Baca Juga:Banjir Lahar Hujan, Total 4 Kalurahan Terdampak Pipa Putus di Lereng Merapi
Ia menyebut, satu tangki air bersih sudah diturunkan ke padukuhan Ngipiksari, Kalurahan Hargobinangun. Sementara itu, ke delapan padukuhan di Kalurahan Glagaharjo didropping tiga tangki dan enam tandon air.
Pemkab Sleman juga mempercepat upaya perbaikan jaringan pipa air di aliran Kali Boyong dan Kali Kuning, ujarnya.
Perbaikan tersebut menjadi pioritas mengingat aliran tersebut menjadi pasokan air utama masyarakat sekitar.
"Sedang kami kebut untuk segera perbaikan. Anggaran sudah ada dan tinggal pengerjaan," tambah Kustini.
Lurah Hargobinangun Amin Sarjito menyatakan, padukuhan terdampak putusnya jaringan air bersih tersebut antara lain Kaliurang Selatan plus Ngipiksari, Kaliurang Barat dan Boyong.
Baca Juga:Bupati Sleman Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Hujan
"Sementara masih ada beberapa warga yang punya tandon, tapi sekarang sudah terbatas," ucapnya.
Warga sekitar telah bergotong-royong memerbaiki jaringan sehingga ada beberapa titik yang sudah mampu mengalirkan air, walaupun debitnya masih kecil, imbuh Amin.
"Ini sifatnya darurat, sementara. Kalau ada banjir lahar lagi ya dimungkinkan masih bisa kena lagi," ungkap dia.
Amin menyebut, sebagai solusi permasalahan putusnya pipa jaringan air bersih ini, dibutuhkan perbaikan agar pipa benar-benar kuat.
"Rusak di mata di Kemaduhan, Umbul Wadon. Sekitar 1.500 meter," terangnya.
Kontributor : Uli Febriarni