Berikut Kronologi Muncul Puluhan Kasus Covid-19 di Kos-kosan Sleman

Puluhan kasus Covid-19 baru ditemukan di kos-kosan Sleman

Galih Priatmojo
Selasa, 07 Desember 2021 | 12:52 WIB
Berikut Kronologi Muncul Puluhan Kasus Covid-19 di Kos-kosan Sleman
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menyebutkan terdapat 10 kasus Covid-19, yang dijumpai di indekos atau kos-kosan wilayah Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sleman Novita Krisnaeni menjelaskan, saat ini proses tracing masih dilakukan oleh Puskesmas Depok 3.

Kasus penularan ini bermula saat pihaknya mendapat laporan ada dua kasus positif. Berasal dari peserta tes usap mandiri, di tempat fasilitas tes usap swasta. Tujuannya untuk mengikuti tes CPNS.

"Diketahui keduanya masing-masing berdomisili di Demangan Baru dan Mrican Baru, Depok, Sleman," kata dia, Selasa (7/12/2021).

Baca Juga:Kasus Positif Covid-19 di Karawang Tinggal Tersisa Tiga Orang

Lalu Puskesmas memutuskan melakukan tracing kepada 16 kontak erat pasien 1, di kos-kosan wilayah Demangan Baru. Serta tracing kontak erat pasien 2 di Mrican Baru kepada sebanyak empat orang.

"Malam pukul 20.00 WIB kedua pasien dirujuk ke Asrama Haji," tuturnya.

Pada 2 Desember 2021 dilakukan tes kontak erat kepada 13 orang, hasilnya enam positif dan tujuh negatif.

Kemudian, sebanyak tujuh orang kontak erat melakukan tes mandiri di fasilitas swasta, hasilnya dua positif dan enam negatif Covid-19.

"2 Desember dilakukan tracing kepada delapan pasien positif, didapatkan kontak erat sebanyak 17 orang," lanjutnya. 

Baca Juga:Data Terbaru, Pasien Positif Covid-19 di Kaltim Tersisa 44 Orang

Berikutnya, pada 3 Desember pukul 14.00 WIB sebanyak tujuh pasien dirujuk ke Asrama Haji sedangkan dua lainnya isolasi mandiri di kos.

Dinkes Sleman mengimbau masyarakat, tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, meskipun sudah divaksin.

Mulai dengan menerapkan 5 M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, menghindar kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Selain itu, meskipun ada libur di akhir tahun (momen Nataru), masyarakat diminta mengurangi mobilitas.

"Kalau tidak perlu sekali, lebih baik jangan kemana-mana. Kita jaga, agar jangan sampai ada gelombang ketiga Covid-19," ungkapnya. 

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini