Naik 50 Persen, Pengguna Aplikasi Livin' by Mandiri di DIY Jateng Tembus 1 Juta Orang

Aplikasi SuperApp Livin' by Mandiri sudah terhubung dengan ekosistem digital sehingga memudahkan untuk belanja sehari-hari

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Kamis, 09 Desember 2021 | 09:12 WIB
Naik 50 Persen, Pengguna Aplikasi Livin' by Mandiri di DIY Jateng Tembus 1 Juta Orang
Aplikasi Livin' by Mandiri di ponsel. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Bank Mandiri menyatakan bahwa sudah ada lebih dari satu juta nasabah di Jogja serta Jawa Tengah yang memakai aplikasi Livin' by Mandiri. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 50 persen secara year on year (yoy) dengan nilai transaksi sebesar Rp109,82 Triliun sepanjang bulan Januari-Oktober 2021.

Vice President Bank Mandiri Area Yogyakarta Sumarwanta mengatakan, adanya aplikasi tersebut serta Kopra by Mandiri menjadikan bank yang dipimpinnya menjadi salah satu bank dengan layanan perbankan digital yang mumpuni.

"Ini mendorong Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN dalam merealisasikan visi menjadi partner finansial utama pilihan nasabah dengan layanan digital perbankan yang simpel,” ujar Sumarwanta kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Aplikasi SuperApp Livin' by Mandiri sudah terhubung dengan ekosistem digital sehingga memudahkan untuk belanja sehari-hari, isi dompet digital, hingga transaksi e-commerce.

Baca Juga:Perkuat Kemandirian Jangka Panjang Mahasiswa, Bank Mandiri Sasar Investor Milenial

"Ada banyak kemudahan dalam satu aplikasi," terangnya.

Selain itu, Livin’ by Mandiri menyediakan layanan tarik tunai tanpa kartu. Dan layanan kirim uang tanpa membutuhkan rekening bank. Tak hanya itu, ada program undian guna memanjakan nasabah Bank Mandiri.

“Untuk lebih memanjakan nasabah kami juga punya program undian dengan hadiah 100 BMW X1 serta 1000 Vespa Sprint dan Yamaha NMAX, berlangsung sampai 30 Juni 2022,” katanya.

Tidak hanya itu, Livin’ by Mandiri memungkinkan calon nasabah untuk membuka rekening Bank Mandiri dengan mudah, tanpa harus pergi ke cabang. Cara verifikasinya diklaim aman karena menggunakan data yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

"Sehingga bagi calon nasabah yang mau menggunakan identitas palsu, sulit untuk diakses oleh aplikasi. Faktanya saat ini ada lebih 98 transaksi nasabah Bank Mandiri dilakukan secara daring daripada ke kantor cabang,” ungkap dia.

Baca Juga:Bank Mandiri Gandeng Iluni UI Kembangkan Transaksi Non-Tunai

Selain memperkenalkan Livin’ by Mandiri, pihaknya juga memperkenalkan aplikasi serbaguna untuk perusahaan dan institusi yakni Kopra by Mandiri. Ini merupakan layanan yang dapat menjadi aktivitas informasi dan transaksi finansial bagi komunitas bisnis di segmen wholesale, berikut ekosistemnya dari hulu ke hilir.

Varian unggulannya adalah akses tunggal ke layanan digital existing, seperti Mandiri Cash Management 2.0, Mandiri Financial Supply Chain Management, Mandiri Global Trade (MGT), Mandiri e-FX, Mandiri Smart Account dan Mandiri Online Custody.

“Portal tersebut memudahkan pemantauan aktivitas dan posisi keuangan perusahaan melalui layanan finansial dashboard yang terintegrasi,” katanya.

Kopra by Mandiri, sambungnya, turut memudahkan nasabah untuk melakukan deal dan settlement jual beli valuta asing dengan rate kompetitif secara daring melalui fitur Mandiri e-FX.
Dengan Mandiri e-FX ini, nasabah tidak perlu menelpon ke cabang untuk mendapatkan rate spesial dan bisa mengetahui pergerakan kurs valas secara real time.

"Lewat Kopra by Mandiri, nasabah bisa dengan mudah mengirimkan dokumen syarat pembukaan rekening giro ke cabang secara online untuk proses pembukaan rekening giro," katanya.

Dengan begitu, cabang dapat melakukan proses pengecekan dokumen lebih awal sebelum nasabah datang ke cabang. Sehingga mempercepat jangka waktu pembukaan rekening giro.

“Dengan dukungan digitalisasi layanan perbankan ini, hingga Oktober 2021, Bank Mandiri Area Yogyakarta berhasil mengoptimalkan perhimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK),” tambahnya.

Optimalisasi tersebut tercermin dari total DPK yang menembus Rp11,35 Triliun, tumbuh 12,15 persen yoy, senilai Rp1,2 Triliun dengan rasio CASA terhadap DPK sebesar 76,28 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak