Di Yogyakarta, kolaborasi Lokalisme diadakan antara brand spesialisasi aksesori etnik bernuansa edgy atau modern Kal Akkara, yang berkolaborasi dengan pengrajin perak legendaris Yogyakarta HS Silver. Kolaborasi tersebut menghasilkan empat produk yang memiliki makna tersendiri di setiap produknya, seperti Cincin Mandala, Cincin Lilit, Bangle Mandala, dan Bangle Lilit.
Business & Development Director HS Silver Artin Wuryani mengatakan, secara spiritual, Mandala menggunakan unsur geometris dalam desainnya untuk mengalihkan perhatian ke suatu titik fokus. Konsep tersebut divisualisasikan dalam bentuk matahari sebagai pengingat untuk fokus pada harapan, kebaikan, kebahagiaan, dan kekuatan.
Sementara itu, makna dari Lilit adalah untuk menggabungkan beberapa hal menjadi satu. Konsep tersebut terinspirasi dari ciri khas HS Silver, yaitu teknik filigree.
"Kolaborasi ini membawa misi mengenalkan kembali kerajinan perak khas Indonesia pada generasi muda, agar tidak sekadar pakai sebagai aksesori, namun juga dapat membawa identitas budaya Indonesia ke dalam kehidupan sehari-hari," ujar Artin.
Baca Juga:Barang Impor Murah Asal China 'Jajah' Indonesia, Pelaku UKM Minta Pemerintah Tegas
“Lewat Lokalisme, sejumlah Produk yang telah terjual menjadi titik awal Pelaku UKM lokal menghadirkan market baru untuk dapat semakin mengenal nilai budayanya dan dapat membantu UKM lokal bertahan selama pandemi. Hal tersebut sejalan dengan tagline lokalisme yaitu, lokal biar vokal,” paparnya.