SuaraJogja.id - Tanggal 5 Oktober 2020 yang lalu menjadi hari terpedih bagi bocah usia 13 tahun yang untuk selanjutnya sebut saja dengan nama Mentik. Di hari itu, bocah asal Padukuhan Tanjung Kalurahan Getas Kapanewon Playen Gunungkidul tersebut diperkosa ayah kandungnya.
Tak hanya sekali, bocah penderita tuna grahita ringan ini dipaksa melayani sebanyak 3 kali dalam satu hari. Dua kali di siang hari atau saat dia tengah asyik bermain dengan temannya dan satu kali di kala malam hari.
Peristiwa yang memilukan itupun masih sangat kuat terngiang di kepala Mentik. Tak heran hingga kini ia masih memendam rasa benci yang mendalam terhadap bapaknya, W.
W yang kini sudah menjalani putusan pengadilan dan mendapat hukuman penjara selama 12 tahun diketahui telah menelantarkan Mentik dan kakaknya berinisial D (14) semenjak istrinya meninggal.
Baca Juga:Disabilitas Korban Kekerasan Seksual: Dipandang Sebelah Mata
D (14) dan Mentik beberapa kali berpindah tempat tinggal. Yang pertama kedua bocah tersebut tinggal di rumah keluar kakak dari W di Padukuhan Tanjung, Playen, Gunungkidul. Namun di tempat tersebut keduanya tidak betah.
Kemudian mereka pindah, tinggal di kediaman Wakiyo yang juga masih di Padukuhan Tanjung. Kedua anak ini dirawat bagaikan anak sendiri meskipun sebenarnya keadaan Wakiyo sendiri serba terbatas.
Belakangan karena pertimbangan ekonomi, akhirnya pihak keluarga menitipkan kedua bocah tersebut di Panti Purworaharjo di Padukuhan Ploso, Kalurahan Giritirto Kapanewon Purwosari Gunungkidul. Kedua bocah ini selain diasuh di Panti Asuhan, keduanya juga menempuh pendidikan di SLB Purworaharjo.
Wakiyo mengatakan, saat pandemi Covid-19 tengah tinggi kasusnya beberapa bulan lalu, aktivitas di panti asuhan tempat Mentik dititipkan sempat dihentikan. Sementara anak asuh di panti tersebut dipulangkan.
"Semua dipulangkan karena Kepala Panti tidak ingin terjadi sesuatu saat Corona ini," tutur dia.
Baca Juga:Moeldoko Apresiasi Baleg Setujui RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Jadi Inisiatif DPR
Setelah beberapa hari menginap di kediamannya, kedua bocah tersebut pamit untuk pulang ke rumah karena ingin bertemu bapak mereka. Karena ingin bertemu dengan bapaknya, akhirnya ia mempersilahkannya. Dirinya tidak menyangka jika setelah melepas kepergian keponakannya itu justru berujung petaka. Keponakannya diperkosa ayah kandungnya sendiri.